Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan kemajuan pendidikan anak-anak muslim di Indonesia saat ini cukup pesat baik di tingkat madrasah ibtidaiyah (SD) maupun tingkat-tingkat di atasnya hingga perguruan tinggi. "Pendidikan anak-anak muslim di tanah air saat ini sudah sangat maju dan cukup menggembirakan," kata Gus Dur dalam sambutannya pada peresmian gedung Madrasah Diniyah Al Munajah Wonokromo di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu. Ia menceritakan, di zaman Hindia Belanda (masa pemerintahan penjajahan Belanda di Indonesia) ada seorang doktor bernama Purbo Tjaroko yang merupakan doktor kedua asal Hindia Belanda setelah Abu Husein yang mengemban tugas pendidikan di Solo. Kata dia, Purbo Tjaroko waktu itu lalai memperhatikan sejarah dan perkembangan pendidikan kaum muslim termasuk anak-anak muslim di Indonesia. Akibatnya, dalam mengemban tugas pendidikan tersebut, doktor itu kurang bisa menyentuh pendidikan bagi kaum muslim. Menurut Gus Dur, pendidikan kaum muslim khususnya anak-anaknya di masing-masing daerah di Indonesia berbeda-beda. "Seperti di Padang, pendidikan yang diberikan lebih memperhatikan adat, di Goa (Sulawesi) kental dengan unsur syariah, dan di Pulau Jawa pengaruh kerajaan cukup kuat," katanya. Pada kesempatan itu, ia mengajak semua pihak yang mengemban tugas pendidikan untuk selalu mengutamakan tugasnya, karena kemajuan pendidikan merupakan kemajuan bangsa. Madrasah Diniyah Al Munajah Wonokromo, Bantul yang gedungnya mengalami kerusakan berat akibat gempa 27 Mei 2006, pada 4 Juni lalu dikunjungi Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer. Pembangunan kembali gedung madrasah tersebut pembiayaannya dibantu pemerintah Australia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007