Beijing (ANTARA News) - Dengan Olimpiade dan meningkatnya ketertarikan global atas semua hal yang berbau China, negara itu diprediksi bakal menggeser Perancis sebagai peringkat pertama dalam ranking tujuan wisata dunia pada 2014. Dari hanya 300.000 pada 1978, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke China meningkat menjadi 22 juta pada 2006, tidak termasuk kunjungan wisman ke Hong Kong, Makau, dan Taiwan, demikian menurut Badan Pariwisata Nasional China (CNTA). "China kini menjelma menjadi daya tarik utama bagi wisman di seluruh dunia," ujar Vice Presiden CNTA, Wang Zhifa, dalam forum industri pariwisata di China baru-baru ini. Sementara kunjungan wisman ke Perancis menurun, China menikmati kenaikan dalam dua digit selama bertahun-tahun, dengan kenaikan terbesar pada lima tahun terakhir. Dengan demikian, China diperkirakan akan menggeser Perancis sebagai tujuan wisata nomor satu pada 2014, atau lebih cepat enam tahun dari prediksi semula pada 2020, menurut Organisasi Pariwisata Dunia (WTO). Perwakilan WTO untuk Asia Pasifik, Xu Jing, mengatakan China diperkirakan bakal melewati peringkat ketiga tujuan wisata dunia, AS, pada tahun ini, dan kemudian melewati peringkat kedua Spanyol pada akhir dekade ini. Dengan pendorong utama Olimpiade Beijing tahun depan dan Pameran Dunia Shanghai (SWE) 2010, China bakal melewati Perancis pada 2014, kata Xu. Pemerintah pusat China tengah bersiap menerima kedatangan sekitar 500.000 wisatawan pada Olimpiade musim panas 2008 pada 8-24 Agustus, atau naik dari 350.000 wisatawan pada Agustus 2006. Mereka diperkirakan akan membelanjakan hingga lima miliar dolar AS, menurut CNTA. Sementara itu, operator wisata asing dan maskapai asing juga bakal menambah pelayanan mereka untuk memenuhi permintaan di Beijing dan sekitarnya. "Bisnis kami di China berkembang 20 persen setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir," ujar Eric Bouladou, Manajer operator wisata Perancis, Nouvelles Frontieres untuk Asia. Satu alasan kenaikan daya tarik China adalah beragamnya tujuan wisata yang ditawarkan. Di negara terpadat penduduknya di Dunia, wisman dapat menikmati keheningan Pegunungan Tibet, mengunjungi kawasan situs arkeologi seperti Pejuang Terakota di Xian, mendaki tembok besar China, menikmati pesta-pesta di kota-kota utama, relaksasi di kawasan pantai Selatan, dan menikmati makanan China yang khas. "Tidak ada turis tertentu, jadi tersedia mulai dari wisata sederhana hingga wisata mewah," kata Bouladou. Dengan tingginya keinginan berkunjung ke China, maskapai Perancis KLM,meningkatkan kapasitas dengan menawarkan lima penerbangan ekstra tiap pekan ke Shanghai musim panas ini. "Kami memiliki pesanan yang banyak," kata Direktur Air France untuk kawasan China dan sekitarnya, Frank Legre. Dampak ekonomi bagi industri pariwisata China sangat mencengangkan. Menurut WTO, seperti dilaporkan AFP, tahun ini saja, industri pariwisata China diperkirakan bakal menghasilkan 78 miliar dolar AS, atau 2,5 persen PDB, angka yang bisa naik menjadi 277 miliar dolar AS pada 2017. Di Beijing, kawasan wisata paling favorit di China, penerimaan dari industri ini bisa tumbuh mencapai 7 persen per tahun, atau sekitar 8 persen PDB. Dampak yang lebih besar sektor ini pada aspek ekonomi lainnya sangat besar, hingga mencapai 440 miliar dolar tahun ini dan 1,6 triliun dolar AS pada 2017, menurut WTO. (*)

Copyright © ANTARA 2007