Pyeongchang (ANTARA News) – Ofisial Olimpiade pada Minggu (11/2) menyatakan bahwa satu serangan siber telah menyebabkan internet dan wifi mati saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, namun menolak mengungkap dalangnya.

Sistem internal rusak tepat sebelum upacara pembukaan pada Jumat, namun tidak sampai mengganggu acara dengan dukungan teknologi tinggi tersebut, yang antara lain dihadiri tamu-tamu VIP seperti adik pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan pakar keamanan siber tercakup dalam satuan tugas yang menyelidiki serangan siber Jumat, namun tersangka pelakunya masih dirahasiakan.

"Kami tidak akan mengungkap sumbernya," kata Sung Baik-you, juru bicara panitia lokal Olimpiade.

Mark Adams, juru bicara Komite Olimpiade Internasional, mengatakan adalah "praktik lazim" untuk tidak mengungkap sumbernya karena penyelidikan masih berlanjut.

"Saat ini kami sedang memastikan bahwa sistem-sistem kami aman, yang demikianlah keadaannya, jadi membahas detail-detail itu tidak membantu," katanya.

"Saya jelas tidak tahu siapa yang melakukannya, dan praktik terbaiknya dalam industri adalah bahwa kau tidak bicara mengenai satu serangan dalam tahap ini," kata Adams sebagaimana dikutip AFP. (mu)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018