Sydney (ANTARA News) - Pasar saham Australia berakhir melemah pada Rabu, karena para investor berhati-hati menjelang rilis data inflasi utama di Amerika Serikat.

Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 14,70 poin atau 0,25 persen menjadi 5.841,20 poin, sementara indeks All Ordinaries yang lebih luas kehilangan 17,00 poin atau 0,29 persen menjadi 5.940,00 poin.

Ketika data pekerjaan dirilis bulan ini menunjukkan bahwa upah AS telah tumbuh jauh di atas tingkat yang diharapkan, banyak investor menjadi khawatir akan potensi kenaikan inflasi.

Dengan angka-angka utama IHK (indeks harga konsumen) diluncurkan pada Kamis (15/2) di Amerika Serikat, pasar Aussie tetap berhati-hati meskipun harga logam lebih kuat dan beberapa hasil keuntungan tahunan mengesankan dari CSL dan Woodside Petroleum.

Di sisi finansial, bank-bank besar Australia tertekan dengan The Commonwealth Bank jatuh 3,04 persen, Westpac Bank turun 0,13 persen, National Australia Bank naik 0,38 persen dan ANZ turun 0,29 persen.

Saham-saham pertambangan melihat hasil yang beragam, dengan BHP naik 0,40 persen, Rio Tinto naik 0,03 persen, Fortescue Metals turun 0,20 persen dan Newcrest Mining turun 0,36 persen.

Produsen minyak dan gas negara tersebut juga melemah, dengan Woodside Petroleum dalam perdagangan yang dihentikan setelah merilis kenaikan 18 persen dalam keuntungan setengah tahunan, datar di 0,00 persen, Santos turun 0,41 persen dan Oil Search datar di 0,00 persen.

Jaringan supermarket terbesar di Australia merosot, dengan Wesfarmers turun 0,25 persen dan Woolworths berkurang 0,67 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra merosot 1,44 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas turun 1,57 persen dan perusahaan biomedis CSL melonjak 5,08 persen setelah mencatat hasil laba yang kuat.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018