Chicago (ANTARA News) - Harga kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), namun mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari satu tahun.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 90 sen atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 1.356,20 dolar AS per ounce, sementara kenaikan mingguan mencapai 3,08 persen berkat pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.

Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, sempat mencapai level 88,26, terendah tiga tahun pada Kamis (15/2). Meski indeks berhasil rebound di atas 89 pada Jumat (16/2), namun masih mencatat penurunan mingguan yang besar.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak dalam arah yang berlawanan, jika dolar AS turun maka harga emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih menarik bagi para investor yang menggunakan mata uang kuat lainnya.

Setelah periode turbulensi, pasar saham AS rebound kuat minggu ini. Namun, karena volatilitas kembali ke ekuitas, para analis mengatakan, selera terhadap aset safe-heaven emas kembali meningkat.

Data inflasi yang meningkat untuk Januari mendorong ekspektasi akan ada empat kali kenaikan suku bunga tahun ini oleh Federal Reserve AS, namun penjualan ritel yang lebih rendah pada periode sama mungkin mengindikasikan ekonomi AS akan stagnan, beberapa pengamat mengkhawatirkan.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 8,4 sen atau 0,50 persen, menjadi menetap di 16,712 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 11,2 dolar AS atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 1.012,30 dolar AS per ounce, demikian Zinhua.

(A026)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018