Nusa Dua (ANTARA News) - Sejumlah maskapai penerbangan domestik dipastikan akan melakukan aliansi hingga merger untuk memperkuat maskapai nasional menjelang liberalisasi udara (open sky) mulai 2008 di kawasan ASEAN. "Era ke depan, maskapai domestik harus kuat. Karena itu, tidak ada pilihan lain mereka harus beraliansi atau merger. Saya sudah dapat laporan sejumlah maskapai sudah memulai," kata Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, Budhi M. Suyitno, kepada pers di Nusa Dua, Bali, Rabu. Liberalisasi udara sendiri secara bertahap akan dimulai pada 2008 untuk angkutan penumpang dan kargo pada 2010. Sebelum dibuka, masing-masing negara akan melakukan persetujuan bilateral. Menurut Budhi, sejumlah maskapai yang siap beraliansi, bahkan bergabung (merger) antara lain Adam Air dengan Indonesia Air Transport, maskapai penerbangan borongan, Lion Air dan Wings Air yang mau bergabung dalam satu manajemen. Jika mereka bergabung maka dalam operasional di lapangan, maka bisa diterapkan tiket terusan. "Selama ini belum pernah ada tiket terusan, kecuali Lion dan Wings karena satu induk perusahaan," kata Budhi. Dorongan untuk melakukan aliansi bahkan merger ini, kata Budhi, adalah konsekuensi alami untuk menghadapi persaingan domestik yang kian ketat dan persiapan sebelum open sky dimulai. "Dari sisi regulasi, pemerintah akan memperketatnya sehingga ke depan hanya maskapai dengan kategori II dan I saja yang bisa beroperasi," katanya. Oleh karena itu, menurut dia, hal tersebut tak memberi kesempatan kepada maskapai dengan modal kecil untuk hidup dan untuk itu harus mengkhususkan diri apakah di jalur komuter, jalur utama, kelas menengah atau kelas bawah. "Sebab, jika tidak mereka akan terjungkal sendiri. Sebelum ini terjadi, maka lebih baik mereka bergabung," katanya. Dihubungi secara terpisah, Presiden Direktur Adam Air, Adam Aditya Suherman tidak membantah adanya rencana itu. "Sudah dalam pembicaraan dan kajian. IAT (Indonesia Air Transport) berpotensi menjadi pengumpan bagi Adam Air di rute-rute utama," kata Adam. Senada dengan Adam, Manajer Hubungan Masyarakat (Humas) Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsy, juga menyatakan: "Arah ke sana memang sudah ada". Pertimbangannya, menurut dia, antara lain manajemen lebih sederhana dan efisien. Namun, Lion Air juga masih melihat kemungkinan maskapai swasta lainnya di domestik "berminat" dengan Wings Air. "Opsinya dua, yakni menggabungkan Wings Air di Lion atau melepas Wings dengan maskapai lainnya," kata Hasyim menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007