Bandung (ANTARA News) - Bisnis keuangan PT Pos Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang signifikan dan stabil, yakni 36 persen, sehingga meningkatkan gairah BUMN itu untuk terus melakukan pengembangan layanan ke berbagai sektor pelayanan yang berbasis keuangan.
"Semakin banyak mitra bisnis yang kita gandeng, rata-rata mereka `well come` dan puas bekerjasama bisnis keuangan dengan PT Pos Indonesia," kata Kepala Unit Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Ida Bagus Nurmantara, di sela-sela "Grand Launching" Layanan Pembayaran Rekening Listrik secara Online di Bandung, Rabu.
Ia menyebutkan, saat ini sudah ada sekitar 36 mintra bisnis yang digandeng dengan 42 jenis layanan bisnis keuangan yang berbasis online.
Beberapa layanan bisnis dan jasa keuangan yang dikembangkan PT Pos itu antara lain untuk pembayaran kartu kredit, tagihan listrik, PDAM dan pembayaran kredit kendaraan bermotor.
Selain itu PT Pos juga meluncurkan bentuk layanan baru dengan menggandeng mitra kerja dalam pelayanan ATM Pos, Duit Pos, Kartu Payment Point yang juga pengembangan Kantor Pos berbasis mall (Kios Pos atau Warmasif).
"Dari pertumbuhan yang dicapai setiap tahunnya, memberikan pendapatan untuk PT Pos sebesar Rp150 miliar. Selama ini program online kami sudah tersambung secara online dan cukup handal dalam memberikan efisiensi pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Meski kontribusi pendapatan bisnis keuangan PT Pos masih kalah jauh dengan kontribusi bisnis komunikasi dan logistik, namun kecenderungan perkembangan bisnis keuangan PT Pos ke depan sangat prospektif.
Dengan kontribusi pendapatan sekitar tujuh persen dari keseluruhan pendapatan PT Pos Indonesia, kata Nurmantara, masih perlu mengembangkan strategi dan perluasan jaringan yang lebih mudah dijangkau masyarakat hingga ke pelosok negeri.
"Jumlah Kantor Pos Online di Indonesia saat ini mencapai 1.897 unit, diharapkan akhir tahun ini jumlahnya mencapai 3.500 kantor pos sudah online," katanya.
"Saya berharap kontribusi pendapatan dari bisnis jasa keuangan naik menjadi 10 persen pada tahun 2007 ini," katanya.
Ida Bagus Nurmantara mengatakan, peningkatan kinerja dan pengembangan jaringan bisnis keuangan, logistik dan lainnya itu dalam upaya mempersiapkan diri menjelang go publik pada tahun 2010 mendatang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007