Jayapura (ANTARA News) - Bupati Boven Digoel, Papua, Benediktus Tambonop mengungkapkan bahwa satu puskesmas dan masjid di Distrik Mindiptana rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 Skala Richer (SR) yang terjadi pada Senin (26/2) pukul 02.44 Waktu Indonesia Timur (WIT).

"Gempa pertama terjadi sekitar pukul 23.12 WIT, gempa kedua 02.50 WIT dan ini yang paling keras, gempa ketiga sekitar pukul 05.00 WIT dan gempa keempat ketika sudah fajar," katanya kepada Antara di Jayapura melalui pesan "WhatsApp", Senin.

Menurut Benediktus, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) diperkirakan akan terjadi gempa susulan kembali di sore hari.

"Hingga kini, kami masih mengecek untuk mengetahui kerusakan dan korban jiwa yang diakibatkan gempa ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi mengatakan pada 26 Februari 2018 pukul 00.44.45 WIB atau 02.44.45 waktu setempat, wilayah Papua Nugini diguncang gempa bumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=7,4 (update) terjadi pada koordinat episenter 6,10 LS dan 142,70 BT, atau tepatnya di darat pada jarak 266 km arah tenggara Kota Boven Digoel atau 450 km arah tenggara Kota Jayapura pada kedalaman 17 km.

Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa guncangan berpotensi dirasakan kuat dalam skala intensitas III SIG-BMKG (VII MMI) di sekitar episenter gempa yaitu Kota Dofasi, Mogulu dan Koroba, Papua Nugini.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Tanah Merah, Wamena dan Merauke dengan intensitas II SIG-BMKG (IV-V MMI) dan dirasakan sedang di Jayapura dengan intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018