Bengkulu (ANTARA News) - Seekor harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) mengamuk dan menyerang dua bocah di sebuah kebun kopi di Kabupaten Seluma, Bengkulu, mengakibatkan Heri (10) tewas, sementara Harto Saputra (8) mengalami luka cakar. Serangan harimau yang diduga sedang lapar itu terjadi pada Rabu (4/7) sekitar pukul 10:00 WIB di kebun kopi Ujung Rembun, Dusun Sinar Pagi, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Ir Yohanes Sudarto ketika dihubungi ANTARA News, Kamis, membenarkan kejadian itu dan pihaknya bersama tim kini sedang turun ke lokasi untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Tim BKSDA juga membawa kerangkeng untuk menangkap harimau yang mengamuk dan diduga akibat habitatnya sudah terganggu. Berdasarkan keterangan, Heri tewas dengan tubuh penuh luka robek akibat cakaran harimau, sementara Harto yang kini kritis mengalami luka cakar yang cukup parah di leher, tengkuk, paha dan betis. Menurut Yohanes, dalam upaya menangkap harimau, tim BKSDA juga dibantu oleh polisi, namun tim petugas masih kesulitan mencari sasaran karena informasi mengenai lokasi masih belum jelas. "Tapi kita tetap berupaya menangkap harimau itu untuk mencegah kemungkinan jatuhnya korban jiwa lagi. Jika tertangkap harimau Sumatera itu akan dikembalikan ke habitatnya," ujarnya. Ia mengakui di wilayah itu selama ini warga sering memergoki sejumlah harimau terdiri atas satu penjantan, induk betina dan anaknya, ketiganya akhir-akhir ini sering mendekat ke perkampungan warga. "Diduga hewan buas itu mencari makan, karena habitatnya sudah menjadi lahan perkebunan kopi masyarakat," ujarnya. Sekretaris Kabupaten Seluma Mulkan Tajudin ketika dihubungi mengatakan, dua bocah korban terkaman harimau itu sebelumnya disuruh orang tuanya mengambil air di sungai terdekat. Namun sebelum mengambil air, keduanya berburu burung di sekitar sungai tersebut, tiba-tiba muncul harimau dan pertama kali menyerang Heri, melihat rekannya diterkam, Harto sepupu Heri melakukan perlawanan terhadap harimau itu tapi sia-sia. Setelah menewaskan Heri harimau lapar itu ganti menerkam Harto, yang langsung menjerit minta tolong, wargapun berdatangan dan nyawa Harto dapat diselamatkan. Menurut warga, di kawasan perbukitan Lubuk Resam atau sekitar 25 Km dari Tais, ibukota Kabupaten Seluma akhir-akhir ini sering melihat gerombolan Harimau Sumatera. Akibat adanya serangan harimau itu, warga di sekitar lokasi, khususnya Lubuk resam kini resah, mereka takut untuk pergi ke dalam hutan dan kebun kopi. Warga secara bersama-sama saat ini bersiaga untuk mengatisipasi kemungkinan adanya serangan harimau, sebab binatang buas yang dilindungi itu sering terlihat muncul dan memakan ternak warga. BKSDA memperkirakan populasi harimau Sumatera yang hidup di Bengkulu diperkirakan sekitar 50 ekor yang tersebar di sejumlah kawasan hutan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007