Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengaudit gedung-gedung untuk memastikan kesesuaian dengan standar dan tahan gempa.

"Audit gedung di Jakarta sedang berjalan, hari ini juga kita lakukan audit. Juga langsung berkoordinasi dengan BPBD dalam meningkatkan kewaspadaan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Jakarta, Rabu.

Sandiaga menyampaikan hal tersebut pada diskusi bertema Gempa Bumi Megathrust Magnitudo 8,7 Siapkah Jakarta? yang digelar Ikatan Alumni Meteorologi dan Geofisika.

Sandi mengatakan Pemprov DKI juga sudah menjalankan sejumlah program terkait mitigasi bencana khususnya gempa yaitu mendorong setiap gedung dan fasilitas publik memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi.

Selain itu juga diwacanakan untuk melakukan kerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dengan sensor gempa dan alat deteksi dini gempa.

Serta kerja sama dalam bentuk edukasi kepada generasi muda berupa taman edukasi gempa sehingga mereka selain dapat belajar juga mendapatkan hiburan.

"Selain kesiapan infrastruktur yang perlu disiapkan adalah sumberdaya manusia dan standar penyelamatannya karena saat gempa terjadi, 72 jam merupakan `golden periode` untuk penyelamatan," tambah Sandi.

Wilayah Jakarta merupakan daerah yang rentan jika terdampak guncangan akibat megathtust gempa bumi karena dikepung oleh patahan lempeng dan struktur tanah yang lunak.

Para peneliti menyebutkan kemungkinan akan terjadi megathurst yang akan berdampak kerusakan cukup parah bagi Jakarta, meski belum diketahui kapan akan terjadi.

Baca juga: Wagub minta gedung-gedung di Jakarta diaudit rutin

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018