London (ANTARA News) - Petenis India, Sania Mirza, siap berbelanja begitu langkahnya terhenti di Wimbledon. Mirza, yang berusia 20 tahun, sukses di klub All England dalam putaran pertama ganda campurannya bersama rekan senegaranya, Mahesh Bhupathi, atas pasangan Skoch dan Jeanett Sarova, Rabu (4/7). Selanjutnya, pasangan itu akan menghadapi Cara Black dan Marcin Matkowski, tapi perlawanannya dalam ganda putri bersama Shahar Peer berakhir pagi harinya yang akan merupakan pertandingan terakhirnya di London. Mirza dan Peer kalah 0-6, 7-6, 1-6 dari unggulan pertama Lisa Raymond dan Samantha Stosur. "Jika ganda campuran saya berakhir, saya akan libur satu hari, dan pergi berbelanja," kata Mirza. Ia menimpali, "Saya tidak pergi berbelanja tiap hari, tapi jika saya pergi, saya termasuk pemborong yang amat cepat. Kawan baik saya ada di sini dan dia pergi tiap hari. Saya katakan kepadanya dia termasuk pecandu, tapi jika saya pergi belanja selama tiga jam, kami kembali dan hasil belanjaan saya sebanyak dia belanja beberapa hari." Mirza mengakui, kesempatan menikmati libur satu hari bersama kawan-kawan dan keluarga membantu dia menghilangkan stres dalam kompetisi tingkat tinggi. "Itu salah satu cara terbaik untuk membantu Anda untuk santai dan jauh dari tenis. Anda secara total keluar dari keadaan itu, dan tidak perlu memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan tenis. Adakalanya orang mengenal saya, karena banyak orang India di Inggris, tapi kebanyakan tidak mengenali." Mirza dan petenis Israel Peer bermain bersama lagi pertama kalinya sejak terpaksa berpisah karena kelompok militan yang tidak senang terhadap Mirza, seorang Muslim yang bermain dengan seorang Jahudi. Dia senang bisa kembali berkawan dan diperkirakan keduanya akan tampil lagi bersama pada akhir musim ini. Ia mengemukakan, "Saya menikmati bermain dengan mitra saya, tapi Shahar hebat. Kami sudah saling kenal sejak lama, mulai kami bermain bersama ketika junior. Menyenangkan bermain bersama dia." "Kami kalah dalam tiga set dari tim nomor satu dunia. Tak ada yang memperkirakan kami akan menang, tapi kami bermain cukup baik. Jika kami main bersama lagi kami mungkin akan menjadi pasangan yang lebih baik," katanya. Ia berujar pula, "Reaksi dari penonton merupakan salah satu alasan kami kembali bersama-sama, tapi bukan itu yang utama. Yang terpenting adalah kami merasa cocok. Kami berpotensi menjadi tim ganda yang bagus." "Tidak ada yang pasti mengenai pasangan, tapi kami baru saja menyelesaikan turnamen, jadi kami mungkin akan bicarakan lagi dalam beberapa pekan mendatang," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007