Seoul (ANTARA News) - Perutusan Korea Selatan dipimpin pejabat tinggi keamanan dijadwalkan berangkat ke Korea Utara pada Senin siang, dengan tujuan membawa Pyongyang dan Washington ke meja perundingan, kata pejabat kepresidenan.

Perutusan 10 orang dipimpin Kepala Kantor Keamanan Nasional (NSO) Chung Eui-yong itu akan meninggalkan Korea Selatan sekitar pukul 05.00 dari Pangkalan Udara Kota Seongnam dekat Seoul.

Chung diharapkan memberikan keterangan singkat tentang kunjungannya, yang tertunda, ke Korea Utara sekitar pukul 02.30 pada Senin. Ia akan didampingi Kepala Badan Intelijen Nasional (NIS) Suh Hoon dan Wakil Menteri Penyatuan Chun Hae-sung.

Hubungan mencair Korea Utara dengan Korea Selatan mendorong dugaan pembicaraan langsung pada masa depan antara Washington dan Pyongyang setelah berbulan-bulan ketegangan dan pertengkaran Trump dengan Kim Jong-un, yang memicu kekhawatiran akan perang.

Korea Utara belum melakukan uji coba senjata sejak akhir November saat menguji rudal balistik antarbenua terbesarnya, sementara pembicaraan antar korea dimulai setelah pemimpinnya Kim Jong Un menyatakan dalam pidato Tahun Baru ia ingin melibatkan Korea Selatan.

Sejak saat itu, Korea Utara mengirim atlet untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pada bulan Februari, serta delegasi tingkat tinggi yang mencakup saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong.

Baik Korea Utara maupun AS menyatakan kesediaan berbicara satu sama lain namun Washington menuntut Pyongyang menghentikan program nuklirnya terlebih dahulu, sementara Korea Utara mengatakan bahwa mereka tidak akan duduk dengan AS di bawah prasyarat.

Pejabat Korea Selatan akan menggunakan penerbangan langsung khusus ke Pyongyang dan tidak menyewa pesawat dari perusahaan penerbangan swasta.

Keputusan untuk menggunakan pesawat khusus, seperti pesawat jet militer swasta yang digunakan oleh Presiden Moon Jae-in, adalah karena delegasi tersebut tidak terkait dengan sanksi AS yang menyebutkan bahwa kapal-kapal dan pesawat yang telah mengunjungi Korea Utara dilarang memasuki AS selama enam bulan, kata pejabat tersebut.

Namun, rincian penerbangan delegasi tersebut telah dinegosiasikan dengan Washington tanpa menghiraukan sanksi, tambah pejabat tersebut.

Seoul melakukan pembicaraan serupa dengan Washington pada awal tahun ini saat mengirim atlet dan wartawan Korea Selatan untuk mengikuti pelatihan ski bersama di loka wisata ski Masikryong Utara menjelang Olimpiade. Kemudian, Korea Selatan menyewa penerbangan, yang dikelola Asiana Airlines Inc.

Pewarta: -
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018