Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisan Federal Australia (AFP) Adrew Colvin menyatakan terkesan dengan cara-cara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menjalankan program penanggulangan terorisme di Indonesia.

"Saya katakan bahwa yang kita utamakan selama ini adalah `soft approach`, bagaimana menyentuh akar masalah yang selama ini menjadi masing-masing variabel penyebab terorisme itu dengan baik," kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius usai menerima kunjungan Colvin di Kantor BNPT di Jakarta, Rabu.

Dikutip dari siaran pers, Suhardi menjelaskan kepada Colvin bahwa dalam menanggulangi terorisme, BNPT menggunakan pendekatan keras berupa penegakan hukum dan pendekatan lunak. Namun, pendekatan keras dianggap tidak menyelesaikan masalah.

Untuk lebih meyakinkan delegasi AFP, dalam pertemuan itu diputar film mengenai upaya BNPT membangun pesantren di Sei Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara dan di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur untuk menampung anak-anak mantan napi teroris atau kombatan agar mereka tidak mengikuti jejak orangtuanya yang salah dimasa lalu.

Suhardi juga menjelaskan langkah BNPT mengurus eks napi teroris yang sudah sadar, anak-anaknya, bahkan sudah mengembang kepada korban-korban dari aksi terorisme, serta mempertemukan eks napi terorisme dengan penyintas. BNPT juga menggunakan mantan napi teroris sebagai narasumber untuk memberikan penyadaran kepada rekan-rekannya yang belum sadar

"Ini menjadi suasana yang baru bagi AFP dan akan dipelajari betul masalah `soft approach` ini," ujarnya.

Colvin pun meminta kepada Kepala BNPT agar pada acara The ASEAN-Australian Counter Terrorism Conference yang merupakan bagian dari ASEAN-Australian Special Summit yang akan digelar di Sidney, Australia pada 17-18 Maret 2018 bisa diputarkan film tersebut kepada seluruh peserta konferensi.

"Bahkan Kepala AFP akan mengatakan kepada penyelenggara konferensi itu agar bisa memberikan porsi waktu yang agak panjang kepada saya untuk bisa mempresentasikan itu semuanya kepada para peserta konferensi," ujar Suhardi.

Mantan Kadiv Humas Polri ini juga menjelaskan bahwa BNPT merekrut blogger dan netizen muda sebagai duta damai di dunia maya untuk menyebarkan pesan damai dan paham antiradikal.

Dalam pertemuan tersebut Kepala BNPT didampingi oleh Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Brigjen Pol Budiono Sandi, Direktur Pencegahan Brigjen Pol Hamli, Direktur Bilateral Kombes Pol Kris Erlangga Aji Wijaya, Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral Andhika Chrisnayudhanto, Kasubdit Kerjasama Asia, Padifik dan Afrika Kolonel Sus Fanfan Infansyah dan Kasubdit Kerjasama Asia Eropa Wandi Adrianto Syamsu.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018