Yogyakarta (ANTARA News) - Larangan terbang ke Eropa bagi maskapai penerbangan Indonesia akan mengakibatkan industri mebel, khususnya mebel ekspor semakin terpuruk. Menurut Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) Ambar Cahyono di Yogyakarta, Sabtu, larangan yang diberlakukan oleh Uni Eropa itu secara tidak langsung akan membawa dampak semakin terpuruknya ekspor mebel dari Indonesia. Ia mengatakan memang untuk pesawat cargo tidak ada masalah karena selama ini ekspor melalui cargo pesawat jumlahnya sedikit, tetapi yang menjadi masalah adalah para `buyer` dari negara Eropa menjadi tidak bersedia datang ke Indonesia, dan akibatnya penjualan mebel akan semakin menurun. Untuk mengatasi masalah itu, pihaknya telah mengirimkan `e-mail` ke sejumlah buyer di seluruh dunia, untuk menjelaskan bahwa Indonesia dan juga sarana transportasinya tidak seburuk yang digambarkan oleh Uni Eropa. Selain itu Asmindo segera melakukan dialog dan koordinasi dengan beberapa menteri terkait untuk meminta dukungan agar permasalahan ini segera teratasi dan industri mebel tidak semakin terpuruk. "Dampak dari larangan ini akan dirasakan dalam tiga bulan ke depan. Karena itu jika tidak segera diambil solusi, keberadaan pengusaha mebel akan semakin terpuruk," katanya. Ia juga mengatakan untuk membangun citra yang baik di mata pembeli Asmindo akan terus melakukan upaya sosialisasi dan memberikan informasi yang sebenar-benarnya tentang Indonesia dan sarana transportasinya kepada masyarakat dunia. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007