Purworejo, Jawa Tengah (ANTARA News) - Sejumlah pejabat tinggi TNI dan Kepolisian Indonesia mengirim karangan bunga sebagai rasa duka atas meninggalnya Iswandari (53), guru PAUD Ananda di Purworejo.

Dia meninggal dunia akibat tank angkut personel M-113 yang dia naiki terperosok dan kandas di dasar Sungai Bogowonto, Purworejo, Sabtu siang (10/3).

Di rumah duka, Minggu, sejumlah karangan bunga pejabat TNI dan Kepolisian Indonesia itu berjajar di jalan depan rumah duka.

Karangan bunga itu, antara lain datang dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI Agus Kriswanto, Panglima Divisi II Kostrad, Mayor Jenderal TNI Agus Suhardi, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal TNI Tito Karnavian, dan Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono.

Baca juga: https://www.antaranews.com/berita/691932/penyelidikan-tank-kostrad-tenggelam-segera-digelar

Para pelayat dari tetangga, kerabat, dan teman almarhum termasuk sejumlah prajurit TNI berdatangan di rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa pada keluarga almarhumah.

Suami almarhumah, Imam Taufik Widodo (54), secara tenang menerima dan menyalami para pelayat.

Ia mengatakan tidak ada firasat apa-apa atas kematian almarhumah, hanya pada Sabtu pagi pamit untuk keperluan outward bond itu. "Memang saya mempunyai perasaan tidak seperti biasanya, saya merasa berat saat dipamiti, kalau biasanya ringan-ringan saja," katanya.

Ia menuturkan korban berangkat pukul 07.30 WIB dan sekitar pukul 09.30 WIB korban sempat mengirim foto kegiatan outward bond bersama anak-anak.

Baca juga: https://www.antaranews.com/berita/691938/sekelumit-tentang-tank-angkut-personel-m-113

Iswandari merupakan satu di antara beberapa korban jiwa akibat tank angkut personel M-113 dari Batalion Infantri Mekanis 412/Divisi II Kostrad tergelincir dan akhirnya tenggelam di dasar Sungai Bogowonto.

Walau tank angkut personel itu dirancang mampu menyeberangi sungai, namun tank itu tidak didedikasikan untuk keperluan outward bond untuk anak-anak seperti itu. Mereka adalah warga sipil di bawah usia yang tidak pernah dilatih menghadapi keadaan darurat jika terjadi kegagalan sistem pada mesin perang itu. 

Seorang personel Batalion Infantri Mekanis 412, Prajurit Satu Randi Suryadi, juga meregang nyawanya setelah berusaha keras menyelamatkan para pengikut di tank M-113 yang terseret arus Sungai Bogowonto. 

Baca juga: https://www.antaranews.com/berita/691973/kostrad-bentuk-tim-investigasi-tank-tenggelam-purworejo
 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018