Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin ditutup menguat 67,36 poin seiring respon positif investor terhadap fundamental ekonomi domestik.

IHSG BEI ditutup menguat 67,36 poin atau 1,04 persen menjadi 6.500,68, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 10,53 poin (0,99 persen) menjadi 1.075,37.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Senin mengatakan bahwa fundamental perekonomian Indonesia yang masih kondusif mendorong pelaku pasar kembali melakukan akumulasi beli saham.

"IHSG saat ini masih terlihat sedang berusaha untuk dapat melewati rentang konsolidasi dan masih membuka peluang kenaikan dalam beberapa waktu mendatang di tengah harapan positif terhadap ekonomi Indonesia," katanya.

Ia menambahkan bahwa investor asing yang melakukan aksi beli turut menjadi salah satu faktor pendorong bagi IHSG. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp111,03 miliar pada awal pekan ini (Senin, 12/3).

"Potensi pergerakan IHSG kembali naik masih terlihat cukup kuat, jika terjadi koreksi itu merupakan hal wajar dan masih dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian," katanya.

Baca juga: Pasar saham Malaysia dan Singapura berakhir menguat

Baca juga: Saham Filipina menguat 0,97 persen, KOSPI 1,00 persen

Baca juga: Bursa saham China ditutup lebih tinggi, Hang Seng naik 1,93 persen


Kepala Riset dan Strategis Bahana Sekuritas Andri Ngaserin menambahkan bahwa secara fundamental perekonomian Indonesia masih memperlihatkan perbaikan. Pertumbuhan ekonomi sudah memperlihatkan tanda-tanda perbaikan sejak kuartal empat tahun lalu.

"Perbaikan ekonomi masih terus berlanjut hingga saat ini, stabilitas makro ekonomi Indonesia masih cukup kuat," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 405.288 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,013 miliar lembar saham senilai Rp8,004 triliun. Sebanyak 242 saham naik, 118 saham menurun, dan 116 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018