Hanoi (ANTARA News) - Tim nasional sepakbola Jepang memperlakukan pertandingan pertama mereka di Piala Asia melawan tim yang cepat menanjak, Qatar, Senin, sama seperti jika mereka menghadapi Brazil atau Italia, yakni tim yang sangat mematikan. "Qatar bagi saya sama seperti Italia atau Brazil. Pertandingan nanti selalu paling penting dalam sepak bola," kata pelatih Jepang Ivica Osim menyangkut pertandingan Grup B yang akan digelar Senin. "Saya tahu tim Qatar sudah tahu tentang tim kami. Kedua tim sudah memiliki banyak informasi namun hal itu akan ditentukan dalam 90 menit, bukan sebelum atau sesudahnya," kata pelatih berusia 66 tahun. Pelatih Qatar yang juga rekan senegaranya, Bosnia, Dzemaludin Musovic, yang menjadi asisten Osim saat mereka mengantar bekas negara Yugoslavia ke perempatfinal Piala Dunia 1990, mengakui bahwa Jepang "luar biasa dalam kualitas para pemain." Menurut Musovic, Jepang memainkan "sepak bola kolektif" yang dimotori oleh pemain Celtic Shunsuke Nakamura. "Di atas kertas, Jepang menjadi favorit pada kompetisi ini. Menyangkut hasil, itu akan terbuka dan tidak seorang pun bisa memastikan bagaimana pertandingan berakhir," katanya. Dengan dukungan tim yang sebagian besar pemain Liga Jepang, Jepang perlahan mencapai "peak" hanya sepekan setelah kompetisi domestik berakhir, kata penjaga gawang Yoshikatsu Kawaguchi, yang membantu Jepang merebut Piala Asia pada 2000 dan 2004. "Kami berlatih dengan sangat bagus dan kami memiliki kombinasi yang bagus dan kerja sama yang bagus, jadi kami seperti penantang dan tidak punya tekanan," katanya. Jepang, yang tengah kembali bangkit dari ketersingkiran tanpa kemenangan dari Piala Dunia di Jerman tahun lalu, diperkuat di bagian depan oleh striker Frankfurt Naohiro Takahara, dengan bagian belakang diperkuat Yuji Nakazawa. Sementara itu Qatar, yang menjuarai Piala Teluk 2004 dan gelar Asian Games 2006, keduanya digelar di negara sendiri, sejak Musovic menangani mereka, tengah berjuang dengan masalah cedera. Mereka memiliki pemain belakang Abdulmajid Wesam dan striker kelahiran Uruguay Sebastian Soria, yang menjadi ujung tombak Qatar bersama mantan pemain sayap Manchester City Hussain Yasser. Wesam mengalami cedera pada pertandingan persahabatan di Thailand baru-baru ini dan Soria (18) yang baru mendapatkan kewarganegaraan Qatar tahun lalu, merasakan sakit pada kaki kirinya dalam latihan hari Sabtu. Musovic mengatakan Wesam masih diragukan bisa bermain namun Soria "akan siap untuk pertandingan itu". "Kami dapat menemukan solusi yang bagus. Kami memiliki sekitar 20 pemain. Kami akan menunggu hingga menit terakhir untuk menentukan siapa yang akan bermain," kata Musovic. Kapten tim Qatar Alshammari Saad menambahkan," kami tidak takut pada Jepang. Kami akan lolos ke putaran kedua meskipun banyak yang cedera." Qatar sudah kehilangan pemain tengah Khalfan Ibrahim, Pemain Terbaik Asia tahun ini, karena cedera. Tim negara Teluk itu sebenarnya sudah berpengalaman di putaran final Piala Asia, dengan sebelumnya sudah lolos enam kali, namun mereka tidak pernah berhasil melangkah lebih jauh. Selain pada 2000 saat mereka ke perempatfinal, mereka tidak pernah bisa melebihi putaran grup pada kejuaraan itu, demikian laporan AFP. Sementara itu ditanya soal bertarung melawan tim asuhan teman lamanya, Musovic, Osim mengatakan: "Tidak ada kaitan antara pertandingan dan hubungan pribadi. Kami memang teman baik namun dalam hal ini tidak ada kaitannya." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007