Jakarta (ANTARA News) - Nilai realisasi investasi Penanam Modal Asing (PMA) di sektor kimia dasar, barang kimia dan farmasi selama Januari-Juni 2007 mencapai 1,53 miliar dolar AS dan menduduki peringkat pertama terbesar dengan jumlah 20 proyek. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang diperoleh ANTARA News, Senin, realisasi investasi PMA terbesar kedua terjadi dalam sektor industri kertas, barang dari kertas dan percetakan dengan nilai investasi 423,3 juta dolar AS dan 8 proyek. Realisasi proyek investasi PMA terbanyak terjadi dalam sektor perdagangan dan reparasi yaitu 146 proyek senilai total 239,6 juta dolar AS. Industri makanan dan pertambangan menduduki peringkat dua dan tiga dari nilai realisasi investasi PMA, masing-masing sebanyak 29 proyek dan 13 proyek dengan total nilai 298,7 juta dolar AS dan 282,5 dolar AS. Secara total, realisasi investasi PMA Januari-Juni 2007 meningkat 16,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 4,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp36,9 triliun. Sedangkan pada periode tahun lalu, realisasi investasi PMA hanya mencapai 3,51 miliar dolar AS atau setara dengan Rp31,59 triliun. Pencapaian realisasi investasi PMA Januari-Juni 2007 telah mencakup 61,59 persen dari target 2007 yang sebesar Rp59,91 triliun. Realisasi investasi PMA terbesar terjadi di Jawa Timur sebanyak 40 proyek senilai total 1,6 miliar dolar AS, DKI Jakarta sebanyak 175 proyek senilai total 1,05 miliar dolar AS, Jawa Barat sebanyak 117 proyek senilai total 410,8 juta dolar AS, Riau sebanyak 5 proyek senilai total 403,8 juta dolar AS dan Banten sebanyak 41 proyek senilai total 128,4 juta dolar AS. Nilai realisasi investasi PMA terbesar berasal dari Inggris sebanyak 32 proyek senilai total 1,477 miliar dolar AS, Taiwan sebanyak 17 proyek senilai total 438,6 juta dolar AS, Singapura sebanyak 53 proyek senilai total 362,3 juta dolar AS, Jepang sebanyak 53 proyek senilai total 243,6 juta dolar AS, dan Korea Selatan sebanyak 90 proyek senilai total 204,2 juta dolar AS. Sementara itu, nilai realisasi Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam industri kertas, barang dari kertas dan percetakan menduduki peringkat pertama dengan enam jumlah proyek senilai total Rp14,16 triliun. Sedangkan realisasi investasi PMDN terbanyak terjadi pada industri logam, mesin dan elektronika dengan 14 proyek senilai total Rp3,496 triliun. Investasi PMDN di industri makanan juga banyak yang direalisasikan. Berdasarkan data BKPM, sebanyak 11 proyek sektor industri makanan direalisasikan dengan total nilai mencapai Rp3,164 triliun. Rencana investasi PMDN di sektor tanaman pangan dan perkebunan selama Januari-Juni 2007 yang direalisasi sebanyak 9 proyek dengan total nilai Rp2,094 triliun dan menduduki peringkat keempat terbesar nilai realisasi investasi PMDN. Dua proyek dalam sektor konstruksi yang direalisasikan selama Januari-Juni 2007 menduduki peringkat kelima terbesar dengan total nilai Rp1,571 triliun. Secara total, nilai realisasi PMDN mencapai Rp28,37 triliun atau meningkat 153,75 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp11,18 triliun. Nilai realisasi PMDN enam dalam semester pertama 2007 itu telah melampaui target realisasi investasi PMDN yang dipatok pada Rp23,17 triliun. Realisasi PMDN terbesar terjadi di Jawa Barat sebanyak 18 proyek senilai total Rp10,354 triliun, Jambi sebanyak 2 proyek senilai total Rp4,437 triliun, DKI Jakarta sebanyak 17 proyek senilai total Rp3,257 triliun, Sulawesi Tenggara satu proyek bernilai Rp2,769 triliun, dan Riau sebanyak 8 proyek senilai total Rp2,214 triliun. Realisasi investasi PMA dan PMDN itu diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja masing-masing sebanyak 56.497 orang dan 86.657 orang atau total 143.154 orang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007