Sana`a (ANTARA News) - Kurma yang selama ini dikenal sebagai salah satu makanan pokok di Arab berhasil diubah menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan oleh seorang peneliti dan pengusaha Oman. Mohamed Bin Saif Al-Harisi seperti dilaporkan harian Al-Bayan, Sabtu (7/7) berhasil membuat bensin alternatif yang diujicoba dengan kendaraan pribadinya menggunakan sari dari kurma. Hasil tersebut akhirnya memunculkan ide untuk melakukan investasi di kawasan industri Al-Sahari, 240 km utara ibu kota Muscat. Ia pun telah memperoleh izin dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan untuk memproduksi etanol dari korma. "Proyek ini kami namakan energi hijau Oman dengan modal dasar 28 juta dolar. Alat-alatnya akan segera didatangkan dari Brazil dan diperkirakan mulai berproduksi pada awal 2008," katanya. Al-Harisi menargetkan produksi perdana sebanyak 900 ribu liter per hari. Alokasi perkebunan korma yang diperuntukkan bagi bahan baku energi hijau tersebut sebanyak 80 ribu pohon. Ia optimistis permintaan akan bahan bakar itu akan cepat meningkat sehingga dalam 10 tahun mendatang ia menargetkan jumlah pohon korma yang dikhususkan untuk itu sebanyak 10 juta batang. Ide pertama Al-Harisi untuk memproduksi bahan bakar alternatif tersebut muncul saat dia berada di AS. "Mereka di sana memproduksi minyak untuk mesin diesel dari minyak makanan, lalu saya tertarik melakukan uji coba yang sama," katanya. "Kami telah mencoba bahan bakar dari sari korma ini di kendaraan saya, dan tidak ada masalah. Namun, kami akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efeknya sehingga semua bisa kelar pada 2010," ujarnya. Ia berharap bahwa bahan bakar alternatif dari sari korma itu bisa menyebar ke negara-negara Arab lainnya. "Kami berharap proyek kami ini sebagai perintis di dunia Arab," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007