Srinagar, India (ANTARA News) - Empat polisi dan sembilan warga sipil terluka Senin ketika yang diduga gerilyawan Muslim melemparkan dua granat di sebuah rumah seorang politikus penting Kashmir India yang sedang berkunjung, kata polisi. "Empat polisi dan sembilan warga sipil luka-luka akibat serangan itu, tapi Omar Abdullah baik," kata pejabat polisi, Mohammed Yasin. Abdullah memimpin Konferensi Nasional, partai politik penting Kashmir, yang sekarang ini beroposisi, dan menjabat sebagai seorang menteri kabinet federal dalam pemerintah nasionalis Hindu India yang lalu. Ia mendukung pemerintahan India atas bagian wilayah Himalaya itu dan merupakan cucu laki-laki Sheikh Abdullah, yang adalah menteri besar pertama Kashmir India setelah pemisahan (India dan Pakistan) pada 1947 dan mendesakkan otonomi bagi wilayah itu. Yasin mengatakan serangan itu terjadi di dekat kota Handwara, 80 Km di utara Srinagar, beberapa menit setelah Abdullah pergi ke rumah seorang pejabat setempat untuk minum teh setelah berpidato pada pertemuan umum yang dihadiri banyak orang. "Dua granat meledak dengan berhasil di luar rumah itu," kata Yasin, yang menambahkan Abdullah kemudian dibawa kembali ke Srinagar di bawah kawalan militer. Dalam serangan terpisah di Srinagar Senin malam, lima orang luka-luka ketika sebuah granat salah sasarannya, sebuah bis pariwisata, dan meledak di sebuah jalan yang sibuk. "Semua orang yang terluka adalah warga sipil dan satu dari mereka kritis," kata pejabat polisi Bashir Ahmad. Puluhan ribu orang telah tewas di Kashmir India sejak gerilyawan Muslim melancarkan perlawanan pada 1989. Gerilyawan, sebagian besar dari mereka ingin memasukkan wilayah itu ke Pakistan, sering menjadikan politisi pro-India sebagai sasaran, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007