Adanya penjagaan dari Bank Indonesia juga turut membuat pergerakan rupiah stabil."
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak melemah senilai tujuh poin menjadi Rp13.770 dibanding posisi sebelumnya Rp13.763 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai tukar rupiah cenderung bergerak melemah setelah The Fed memutuskan kenaikan suku bunganya, namun fluktuasinya relatif masih stabil," ujar pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, sentimen mengenai kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) telah memicu sebagian aliran dana asing yang ada di dalam negeri keluar sehingga membuat permintaan terhadap mata uang rupiah menurun dan menekan nilainya.

Menurut dia, salah satu faktor yang menjaga stabilitas rupiah yakni kuatnya fundamental ekonomi nasional. Perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2018 diperkirakan tumbuh lebih baik dari periode sama tahun sebelumnya.

"Adanya penjagaan dari Bank Indonesia juga turut membuat pergerakan rupiah stabil," katanya.

Dari eksternal, lanjut dia, kebijakan proteksionis Amerika Serikat yang berpotensi memicu perang dagang turut menahan laju dolar AS terapresiasi lebih tinggi.

"Proteksionis perdagangan AS dapat memicu pertumbuhan ekonomi AS melambat," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (23/3) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.780 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.737 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018