Hanoi (ANTARA News) - Pelatih Qatar, Dzemaludin Musovic, mengecam buruknya perwasitan yang menghilangkan peluang tim muda Teluk di Piala Asia, setelah mantan pemain sayap Manchester City, Hussain Yaser, dikeluarkan dari lapangan saat bermain imbang 1-1 lawan Jepang. Yaser secara kontroversial diberi kartu merah oleh ofisial asal Australia karena menerjang pemain tengah Jepang, Yasuyuki Konno, pada akhir pertandingan pembuka mereka di Grup B, Senin. Insiden itu terjadi hanya beberapa menit setelah Sebastian Quintana Soria yang kelahiran Uruguay mengejutkan Jepang dengan menyamakan kedudukan mendekati akhir pertandingan. "Saya dekat dengan kejadian itu. Posisi saya lebih baik dari wasit. Dia (Yaser) berusaha mendekati bola dan dia tidak berniat melakukan pelanggaran," kata Musovic, yang dia sendiri juga dikeluarkan dari lapangan karena bereaksi terlalu keras. "Wasit seharusnya sadar itu menit-menit akhir dan juga dia adalah penyerang yang tak banyak melakukan pelanggaran selama pertandingan," tambah pelatih asal Bosnia itu yang memimpin Qatar ke Piala Teluk 2004 dan dalam merebut gelar Asian Games tahun lalu. "Wasit terlalu terlalu cepat memberi kartu merah. Itu bukan keputusan sepak bola oleh wasit." Qatar harus berjuang, Kamis, tanpa Yaser melawan Vietnam, dalam pertandingan krusial setelah tuan rumah mengejutkan juara Piala Teluk, Uni Emirat Arab (UEA), dalam pertandingan pembuka mereka. "Dia (Yaser) pemain yang sangat sangat baik dan bisa mengatasi situasi sulit pada banyak pertandingan," kata Musovic, yang membantu pelatih Jepang, Ivica Osim, dalam memimpin bekas Yugoslavia ke perempat-final Piala Dunia 1990. "Tapi kini kami harus memikirkan akan bermain lawan Vietnam." Musovic bergabung dalam daftar pemain dan pelatih yang mengeluh soal perwasitan. Pelatih UEA. Bruno Metsu, memprotes wasit asal Libanon, Talaat Najim, gagal memberi timnya sekurangnya dua penalti yang pantas mereka dapatkan ketika kalah 2-0 dari Vietnam. Dalam satu kejadian Ismail Matar, yang mencetak lima gol dalam Piala Teluk, dijatuhkan di daerah penalti pada babak kedua, tapi tidak dibunyikan peluit. "Ada tiga alasan atas kekalahan itu. Kami tidak memanfaatkan peluang, kami melakukan kesalahan dan ketiga soal wasit," kata pelatih asal Prancis itu. Kiper Jepang, Yoshikatsu Kawaguchi, mengatakan timnya harus berhati-hati dalam bertahan, karena perwasitan yang membingungkan pada umumnya. "Ada beberapa wasit yang berbuat sewenang-wenang. Tapi kita tidak bisa bermain menurut cara kita, jika berang pada tiap keputusan mereka. Kita harus mampu menghentikan lawan tanpa melakukan pelanggaran," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007