Bangkok (ANTARA News) - Pelatih Graham Arnold mendapat tekanan dari pengeritiknya setelah Australia keteter pada awal Piala Asia, dengan tuduhan dia terlalu akrab dengan pemainnya. Sebelum turnamen Arnold menyatakan akan merupakan kegagalan bagi Australia jika sekurangnya tidak mencapai semi-final, tapi mereka harus berjuang keras untuk bermain imbang lawan Oman pada laga pembuka mereka. Mantan anggota Socceroo dan komentator televisi Craig Foster yakin tim kurang disiplin dan mengatakan para pemain "terlalu bebas". "Itu benar-benar penampilan amat buruk. Saya pikir mereka kehilangan disiplin," kata Foster. Dia menambahkan kepaduan yang dibangun mantan pelatih Guus Hiddink untuk memimpin Australia ke putaran kedua Piala Dunia telah buyar sejak mantan asistennya Arnold bertugas. "Tidak satu pun yang bermain sesuai kemampuan merfeka dan itulah masalah sebenarnya," kata Foster kepada radio setempat. "Melawan Oman dan Singapura pada akhir pekan sebelumnya yang terlihat berbahaya adalah bahwa mereka bermain dibawah kemampuan dan kembali (menjadi) tim rata-rata. "Sebelumnya jika pemain kita mendapat bola mereka tahu persis kepada siapa harus diberikan dan mereka tahu dimana rekan setim mereka. Saya pikir sistem itu sudah tidak ada. "Semua pemain mulai merasa bebas. Pembagian tugas tim kita benar-benar buruk. "Pertanyaan serius perlu diajukan, apa yang mereka lakukan dalam enam bulan terakhir sejak Arnold mulai berperan. Pada saat itu dia menentang pelatih lebih berpengalaman." Mantan pelatih nasional Rale Rasic, satu dari hanya dua orang yang memimpin Australia ke Piala Dunia, yakin Arnold tidak cukup tegas terhadap para pemainnya. "Graham sudah cukup lama berada di sana dan saya tak ingin menyinggung soal pribadi, tapi Anda tidak bisa terlalu bersahabat dengan para pemain," kata Rasic kepada AAP. "Para pemain harus tahu siapa yang bertugas. Pelatih membuat keputusan dan memberi peringatan dan tidak masalah apakah itu Harry Kewell, Mark Viduka atau Vince Grella, tak ada bedanya." Terdapat spekulasi kuat bahwa Arnold akan dilengserkan setelah Piala Asia untuk digantikan pelatih dengan nama besar untuk memimpin Australia lolos kualifikasi Piala Dunia. (*)

Copyright © ANTARA 2007