Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) hingga kini masih menyelidiki penyebab terbakarnya KRI Yos Sudarso di galangan kapal II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa siang. "Kita masih mengumpulkan data dan informasi seputar terbakarnya KRI Yos Sudarso," kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Barat (Kadispen Armabar), Letnan Kolonel Laut Hendra Pakan, di Jakarta, Selasa. KRI tersebut terbakar ketika sedang dalam perbaikan mesin menyeluruh atau overhaul di PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari. Berdasarkan informasi di lapangan, api mulai timbul sekitar pukul 11.00 WIB dan baru berhasil dipadamkan pada pukul 13.30 oleh lima unit mobil pemadam kebakaran. Diduga penyebab kebakaran berasal dari alat pengelasan saat perbaikan kapal dilakukan. Akibat kebakaran itu, bagian depan kapal terlihat hitam. Tantang adanya korban jiwa dalam peristiwa itu, Hendra mengatakan masih mencari data dan informasi yang lebih lengkap, ujarnya. KRI Yos Sudarso merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (F803) yang kemudian dibeli oleh Indonesia pada tahun 1977-1980. Kapal tersebut dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda. KRI Yos Sudarso memiliki berat 2,940 ton dan ditenagai oleh turbin uap dengan 2 boiler, 2 shaft. Kapal ini juga dilengkapi radar LW-03 2-D air search, sonar PHS-32, kontrol penembakan (fire control) M-44 SAM control, serta perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept. Selain itu juga dilengkapi dengan 2 peluncur decoy RL untuk pertahanan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007