Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pelatih Iran, Amir Ghalenoei, Selasa berjanji akan menahan emosinya dalam Piala Asia yang berlangsung panas setelah rekannya asal Qatar mendapat kartu merah pada pertandingan pembuka. Ghalenoei, yang dikenal cepat naik darah saat di klub liga Esteghlal, mengatakan, dia amat menyadari sepak bola Asia yang susah diprtediksi menjelang pertandingan pembuka Iran di Grup C lawan Uzbekistan Rabu. "Sepak bola banyak memperlihatkan situasi dan kondisi berbeda. Sebagai misal, pelatih kepala Qatar yang kaya pengalaman dikeluarkan dari lapangan," kata Ghalenoei. "Seorang pelatih yang sudah berpengalaman 25 tahun mengatakan kepada saya tiap pertandingan berbeda. Jadi saya akan berusaha menjaga emosi saya selama turnamen," katanya. Pelatih Qatar, Dzemaludin Musovic, dikeluarkan dari lapangan setelah memprotes kartumerah yang diberikan kepada Hussain Yaser pada saat-saat terakhir saat diluar dugaan bermain imbang 1-1 lawan Jepang Senin. Ghalenoei menjadi terkenal dengan sikap kerasnya dalam liga Iran, membantah bersama para pemain dan ofisial saat dia membawa Esteghlal ke posisi kedua, ketiga dan akhirnya ke tempst pertama dalam tiga musim kompetisi bertugas. Dia mengatakan, Iran mencatat tidak ada yang favorit dalam pertandingan pembuka mereka dan mereka tidak menganggap enteng Uzbekistan, juara Asian Games 1994. Tapi, dia juga mengatakan, Iran melakukan pelatihan khusus untuk menyesuaikan diri dengan kondisi Asia Tenggara yang dikeluhkan Australia dan Jepang. "Kita semua amat menyadari hasil pertandingan pertama itu, dan itu memperlihatkan bahwa tim-tim Asia satu sama lain amat dekat dan pertandingan akan jadi sulit untuk tim-tim bagus," kata Ghalenoei. Ia menimpali, "Ketika tiba kami melakukan program khusus karena tahu cuaca Malaysia sulit dengan kelembabannya yang tinggi. Jadi kami memulai dengan pelatihan kebugaran fisik. Beberapa orang di media mempertanyakan itu, tapi kami memerlukannya mengingat cuaca Malaysia." Ghalenoei juga mengabaikan harapan bahwa Iran akan mempertahankan gaya bebas gol mereka di Piala Asia setelah menghancurkan Jamaika 8-1 bulan ini. "Kami mencetak delapan gol tapi kami tidak memikirkan soal itu. Uzbekistan adalah tim bagus dan tangguh," kata pelatih itu. Ghalenoei mulai bertugas setelah tanpa kemenangan di Piala Dunia lalu dengan tugas memimpin Iran dalam merebut gelar kontinental pertama mereka dalam 31tahun. Iran menang tiga kali beruntun dari 1968 hingga 1976, tapi sejak itu tidak pernah mencapai final, tersingkir tiga kali melalui adu penalti. Tim Melli itu juga akan bermain lawan Cina dan tuan rumah Malaysia dalam Grup C yang dinilai tangguh, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007