Moskow (ANTARA News) – Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin (26/3) berjanji akan membalas pengusiran terhadap diplomatnya oleh Amerika Serikat (AS) dan Kanada, serta 14 negara Uni Eropa (UE) dan Ukraina atas peracunan seorang mantan mata-mata di Inggris.

"Kami menyampaikan protes tegas atas keputusan yang diambil sejumlah negara UE dan NATO untuk mengusir diplomat Rusia," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, menyebut langkah itu sebuah "sikap provokatif."

Moskow berjanji bahwa "langkah tidak bersahabat oleh sekelompok negara ini tidak akan dibiarkan tanpa jejak dan kami akan membalasnya."

Baca juga: 14 negara Uni Eropa serempak usir diplomat Rusia

Rusia mengatakan langkah tersebut bertentangan dengan kepentingan identifikasi pihak yang bersalah atas serangan di kota Salisbury Inggris itu terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya Yulia, yang keduanya dalam kondisi koma di rumah sakit setelah diserang racun saraf yang dikembangkan di Uni Soviet.

Moskow menuduh negara-negara yang melakukan pengusiran "memuaskan keinginan otoritas Inggris" dan "tidak ingin berusaha memeriksa situasi dari apa yang terjadi," mengatakan itu adalah bagian dari dinamika konfrontasi dengan tujuan untuk memperparah situasi.

Rusia mengatakan otoritas Inggris mengeluarkan tuduhan tidak berdasar terhadap negaranya dan mengambil “sikap berprasangka buruk, berat sebelah dan munafik," demikian AFP.

Baca juga: Pemimpin Islandia boikot piala dunia Rusia terkait peracunan mata-mata

Pewarta: Antara
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018