Sana`a (ANTARA News) - Begitu peluit panjang ditiup Yuichi Nishimura, wasit asal Jepang, tanda pertandingan tim Merah Putih lawan Bahrain usai, Selasa (10/7) sore waktu Yaman, pendukung dari warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Yaman ikut bersorak girang. Sebagian langsung sujud syukur. "Alhamdulillah tim kita yang kurang diperhitungkan akhirnya menang," kata Dedy Iskandar, mahasiswa S1 di Yaman berkaca-baca tanda bahagia selepas sujud syukur. Tim Merah Putih yang sebelum bertanding diremehkan oleh banyak pengamat bola Arab karena kualitasnya dianggap di bawah Vietnam yang menaklukkan Uni Emirat Arab dua hari sebelumnya, akhirnya membuktikan mampu menaklukkan Bahrain, semifinalis Piala Asia sebelumnya. Rahmat Amin, seorang mahasiswa Indonesia lainnya sejak awal pertandingan sudah memperkirakan tim asuhan Ivan Venko Kolev, asal Bulgaria, bakal menang lawan Bahrain asuhan pelatih asal Cheko, Machella. Maka begitu wasit meniup peluit panjang Rahmat langsung berjingkrak gembira. "Tim Indonesia memang pantas menang dan banyak peluang untuk menggolkan bola ke gawang Bahrain. Kemenangan ini murni karena kemampuan pemain kita, tidak ada faktor keberuntungan," kata Suyuthi Abdullah sambil berteriak gembira. Kemenangan tim Merah Putih makin membuat Indonesia lebih diperhitungkan lagi oleh persepakbolaan Arab, bukan lagi tim yang selalu dianggap "underdog", kata sejumlah pendukung lainnya. "Paling tidak dengan kemenangan ini, kita bisa berjalan tegak dan nama Indonesia makin dikenal luas di Arab dan Yaman khususnya," kata Fakhrudin Jamal, WNI asal Palu yang akrab dipanggil Daeng. Piala Asia yang baru pertama kali dilaksanakan di empat negara (Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam) memang ramai di dilaporkan televisi Arab sejak sekitar seminggu sebelum hari H. Iklan gratis potensi pariwisata Kesempatan tersebut juga sebagai iklan gratis bagi promosi wisata Indonesia, mengingat banyak stasion TV Arab yang juga menyiarkan tentang obyek wisata menarik di Indonesia di sela-sela laporan tentang piala Asia tersebut. Pada Piala Asia sebelumnya di China, sebagian publik Arab sempat menyebut tim Indonesia sebagai 'Yunani Asia', setelah sukses menaklukkan tim Qatar yang juara Teluk dua kali. Tapi saat akan menjamu tim Bahrain, negeri mini kaya minyak di Teluk banyak pengamat Arab yang menilai kualitas tim Indonesia di bawah tim Vietnam. "Paling tidak Bahrain ditahan imbang karena tim Indonesia tidak sebaik tim Vietnam,"" kata sejumlah pengamat bola Arab sehari sebelum pertandingan. Namun di lapangan pencetak dua gol, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas, berhasil membuktikan sebaliknya. Indonesia menaklukkan tim kuat Teluk itu 2-1 di grup D, sehingga untuk sementara memimpin grup, menunggu dua tim tangguh lainnya Arab Saudi dan Korsel. "Kita ikut berdoa semoga Tim Merah Putih paling sedikit bisa melangkah ke babak kedua," kata sejumlah pendukung lainnya. WNI di Yaman, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa, mengikuti dengan serius jalannya pertandingan Piala Asia. (*)

Copyright © ANTARA 2007