Ngawi (ANTARA News) - Seorang petani hutan di Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menemukan batu berbentuk tulang yang diduga merupakan fosil binatang purbakala berupa gajah dan banteng.

Kepala Desa Rejuno, Senung Budiarto, Rabu, mengatakan, fosil-fosil tersebut ditemukan oleh warganya bernama Sarno di kawasan hutan milik Perhutani, tepatnya masuk petak 132 A1, RPH Teguhan, wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan.

"Tulang-tulang yang diduga fosil tersebut untuk sementara kami amankan dulu di kantor Perhutani setempat. Selanjutnya kami hubungi dinas terkait untuk dilakukan penelitian dan mencari kepastiannya, benar fosil gajah dan banteng, atau bukan," ujar Senung kepada wartawan.

Sementara itu, penemu fosil, Sarno mengatakan, tulang yang menjadi batu tersebut ia temukan secara tidak sengaja saat dirinya menggali tanah untuk menanam pohon sengon milik Perhutani.

"Saya tidak sengaja menemukan tulang itu saat mengerjakan lahan milik Perhutani. Awalnya saya kira bonggol kayu jati, ternyata tulang-tulang besar," kata Sarno.

Tulang-tulang tersebut ditemukan terpendam di tanah sedalam 1,5 meter. Sejumlah fosil yang ditemukannya antara lain, berupa gading, tulang persendian, dan kaki. Panjang fosil yang ditemukan tersebut mencapai satu meter.

Tak jauh dari lokasi penemuan tersebut juga ditemukan fosil gajah dan binatang lainnya dalam kondisi masih tertimbun tanah.

Supaya aman, lokasi penemuan tersebut dipasang garis pembatas oleh pihak desa bersama Koramil dan Polsek setempat sambil menunggu peneltian dari lembaga terkait.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018