Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi menelusuri sumber pencemar saluran air di Perumahan Bumi Bekasi Baru IV, Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Senin siang.

"Menurut kesaksian warga, air di saluran RW11 perumahan ini rutin berubah warna menjadi hitam pekat setiap hari Jumat, Sabtu atau Minggu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi saat melakukan inspeksi mendadak ke RW 11 Perumahan Bumi Bekasi Baru IV bersama Tim Laboratorium Lingkungan Hidup Kota Bekasi.

Selama inspeksi, para pejabat memeriksa saluran air dan mewawancarai warga sekitar. Luthfi mengatakan menurut beberapa warga ada kemungkinan pencemar saluran air itu berasal dari pabrik di bagian hulu saluran.

"Di atas saluran ini banyak pabrik di antaranya PT Mikie Oleo produsen minyak goreng, Pool Taksi Blue Bird, PT Jeil Indonesia yang bergerak di bidang usaha sablon dan laundry rumahan," katanya.

Dinas Lingkungan Hidup, ia menjelaskan, akan memeriksa perusahaan-perusahaan tersebut untuk mencari tahu sumber pencemaran.

"PT Mikie Oleo dan PT Jeil Indonesia memang pernah kita (temukan) persoalan instalasi pengolahan limbahnya saat terjadi pencemaran di Kali Bekasi. Ini kita mau cek dulu," katanya.

Warga RT11 Perumahan Bumi Bekasi Baru IV Sugeng (61) mengatakan di perumahan setempat, tepatnya di Jembatan 18 Blok D, kerap mengeluarkan bau tidak sedap dan warna air limbahnya berubah menjadi hitam pekat.

"Kami meyakini ini karena limbah pabrik di bagian hulunya. Mereka biasa membuang limbah pada malam hari, sebab warga baru bisa mendeteksi adanya perubahan saat siang hari," katanya.

Saluran air tersebut diketahui terkoneksi dengan sejumlah perumahan lain di sepanjang hilirnya, di antaranya Bojong Rawalumbu, Narogong dan Perumahan Rawalumbu.

Baca juga: Wali Kota Bekasi segel dua pabrik pencemar sungai

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018