Batam (ANTARA News) - Sebanyak lima orang seniman menghias dinding di tepi badan jalan Kota Batam Kepulauan Riau, untuk mempercantik wajah kota tujuan wisata itu.

"Ada lima pemural yang ikut serta dalam melukis dinding di Kawasan Nagoya," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Batam, Yudi Admaji di Batam, Selasa.

Para seniman itu akan menghias dinding di tepi jalan atau batu miring, mulai dari depan Graha Sulaiman, di seberang Hotel Evitel, di bawah Masjid Al-Falah hingga di depan Plasa Telkom.

Ia menyatakan, pengerjaan mural di sepanjang dinding jalan itu menggunakan dana tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dari Bank Mandiri.

Lukisan di dinding umum itu sudah mulai dikerjakan sejak 26 Maret 2018 dan diharapkan selesai 9 Mei 2018.

Mural dikerjakan di dinding seluas 700 hingga 800 meter persegi, antara lain sepanjang 200 meter di depan Graha Sulaiman, 144 meter di seberang Hotel Evitel, 59 meter di depan Masjid Al-Falah dan 19 meter depan Plasa Telkom.

Meskipun bekerja sama dengan swasta, namun Pemkot memberikan ketentuan, agar mural mengangkat kearifan lokal, mendukung pendidikan dan kebudayaan, dan tidak mengandung unsur SARA.

Sementara itu, beberapa ruas dinding sudah selesai dimural.

Pada satu sisi dinding, nampak dua orang penari berbusana Melayu yang membawakan tari khas Melayu, Tari ZApin dengan iringan beberapa pemain rebana.

Pada bagian dinding yang lain, dilukis sosok pahlawan Melayu, Hang Tuah. Pada gambar itu juga dituliskan pepatah Melayu, "Tak Kan Melayu Hilang di Bumi, Bumi Bertuah Negeri Beradat".

Yudi menyatakan, Pemkot Batam terus mengajak swasta untuk menyalurkan dana CSR untuk membantu pemerintah menata kota, termasuk membangun taman-taman ruang terbuka hijau.

Sebelumnya, pemkot menggandeng PGN untuk menghias dinding di sekitar Perumahan Rosdelle dengan mural.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018