Jakarta (ANTARA News) - Para ulama di Kalimantan Timur yang dikomandani Pengurus Wilayah NU setempat memberikan dukungan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden 2019-2024.

Dukungan untuk Muhaimin disampaikan para ulama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kyai dan Nyai se-Kaltim dalam pertemuan di Pondok Pesantren Al Izzah Balikpapan, Selasa.

"Pak Muhaimin kan panglimanya santri. Ngapain kita dukung orang lain yang asing di mata dunia pesantren. Ya kita percayakan dari sesama kita sendiri saja," kata Ketua PWNU Kalimantan Timur KH Muhammad Razid dikutip dari siaran pers.

Menurut dia, NU dari awal ikut membangun negara sehingga wajar kalau NU meminta agar pimpinan negara ini berasal dari NU.

Sementara itu pengasuh Pondok Pesantren Al Izzah KH Muhammad Mukhlasin mengatakan selama ini kalangan santri hanya kebagian berdoa, sedangkan kue pembangunan justru dinikmati oleh pihak lain.

"Para santri sudah lelah. Selama 70 tahun disuruh doa, zikir, dan tahlilan terus. Harus sabar dan ikhlas terus, tapi giliran ada bagi bagi kue, kita merasa dipinggirkan. Mudah-mudahan jika Pak Muhaimin jadi wakil presiden, keadaan santri bisa lebih positif," katanya.

Dalam maklumat yang dibacakan oleh KH Muslich Umar, Forum Komunikasi Kyai dan Nyai se-Kaltim mengajak seluruh kiai, nyai, ustadz dan ustadzah se Kalimantan Timur untuk memperjuangkan visi politik dan ekonomi umat.

"Kami juga memberikan mandat kepada Muhaimin untuk menyatukan aspirasi umat Islam agar dapat lebih sejahtera hidupnya. Dan terutama kami mendukung Muhaimin Iskandar sebagai wakil presiden 2019-2024," kata Kiai Muslich.

Selanjutnya mandat itu diserahkan Habib Yahya Al Muhdlor kepada Muhaimin di hadapan sekitar 300 peserta pertemuan yang terdiri atas ulama dari kalangan struktural NU maupun para guru ngaji dan pimpinan majelis ta`lim se Kalimantan Timur.

Dalam sambutannya, Muhaimin mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas mandat dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018