Kota Gaza (ANTARA News) - Demonstran Palestina di Jalur Gaza pada Selasa (3/4) melanjutkan persiapan mereka bagi protes massal lagi pada Jumat, sebagai bagian dari pawai terbuka enam-pekan yang dikenal dengan nama "Pawai Akbar Kepulangan".

Protes tersebut dilancarkan di bagian timur daerah kantung pantai itu di dekat perbatasannya dengan Israel.

Puluhan pemuda Gaza terlihat sedang mengumpulkan mobil bekas dan ban kendaraan dan membawa semua itu ke lapangan di dekat pagar perbatasan dengan Israel.

Mereka mengatakan mereka ingin membakar ban tersebut dan menciptakan tameng asap hitam antara demonstran dan tentara Israel guna menghindari korban jiwa selama bentrokan.

Cermin juga dikumpulkan untuk memantulkan sinar Matahari ke muka penembak gelap dan tentara Israel, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Sementara itu, Pemerimtah Konsensus Palestina mengutuk keputusan militer Israel untuk mempertahankan instruksi bagi tentara Israel untuk menembak demonstran.

Pada Jumat pekan lalu, tentara perbatasan Israel menembak hingga tewas 15 orang Palestina dan melukai sebanyak 1.500 orang lagi selama sehari bentrokan sengit.

"Pembunuhan massal yang dilakukan oleh pasukan Israel pada Jumat lalu sudah direncanakan, sejalan dengan rencana dan perintah yang diatur lebuh dulu," kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Konsensus Palestina setelah pertemuan mingguan yang diselenggarakan di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan.

"Ada sejumlah ancaman Israel untuk mengirim penembak gelap dan menggelar pasukan artileri serta ribuan prajurit yang akan melepaskan tembakan ke arah warga sipil yang tak bersenjata di bagian timur Jalur Gaza," tambah pernyataan tersebut.

Pemerintah Palestina menyerukan penyelidikan internasional mengenai tindakan Israel "yang mengakibatkan pertumpahan darah dan hilangnya nyawa warga sipil yang tak berdosa".

Pada Selasa pagi, dua orang Palestina cedera akibat tembakan Israel, selama bentrokan di Kota Kecil Sebastia di dekat bagian utara Kota Nabul di Tepi Barat, kata beberapa sumber medis.

Baca juga: Israel tolak seruan penyelidikan independen aksi kekerasan di Gaza

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018