Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu ditutup melemah sebesar 71,91 poin seiring masih minimnya sentimen positif yang beredar, terutama eksternal.

IHSG BEI ditutup melemah 71,91 poin atau 1,15 persen menjadi 6.157,09, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 13,69 poin (1,35 persen) menjadi 1.003,66.

Analis Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan bahwa sentimen mengenai perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok masih menjadi salah satu faktor yang membuat pergerakan indeks saham global, termasuk IHSG kembali tertekan.

"Minimnya sentimen positif yang beredar di pasar membuat IHSG kembali mengalami tekanan, situasi itu membuat investor melakukan transaksi jangka pendek," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan bahwa investor asing di dalam negeri juga masih cenderung melakukan aksi lepas saham sehingga menambah beban bagi IHSG. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing kembali membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp83,73 miliar pada Rabu (4/4).

Ia mengatakan bahwa sentimen pembagian dividen serta kinerja emiten periode kuartal pertama tahun ini diharapkan mencatatkan hasil positif sehingga dapat mendorong investor melakukan aksi beli.

"Sentimen dari dalam negeri itu diharapkan dapat menjadi penopang bagi IHSG," katanya.

Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 11,80 poin

Baca juga: Wall Street berakhir menguat setelah turun tajam

Baca juga: Bursa saham Tokyo dibuka lebih tinggi


Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 397.927 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,601 miliar lembar saham senilai Rp6,527 triliun. Sebanyak 113 saham naik, 262 saham menurun, dan 106 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 27,26 poin (0,13 persen) ke 21.319,55, indeks Hang Seng melemah 661,41 poin (2,19 persen) ke 29.518,69 dan Straits Times melemah 72,45 poin (2,24 persen) ke posisi 3.339,70.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018