Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bandara di Kediri, Jawa Timur, akan dibangun pada akhir 2018 dan ditargetkan bisa mulai beroperasi akhir 2019.

"Intinya Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) memantau kegiatan ini. Kita harapkan sudah bisa mulai dibangun tahun ini dan sesegera mungkin. Bahkan Pak Menko mengharapkan 2019 bisa soft opening," kata Budi, yang pada Kamis menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta bersama pemangku kepentingan dari TNI Angkatan Udara, PT Gudang Garam Tbk sebagai investor bandara Kediri dan PT Angkasa Pura II (Persero).

Budi menjelaskan berdasarkan paparan Gudang Garam bandara tersebut akan dibangun dengan landas pacu sepanjang 3.000 meter. Pada tahap awal, panjang landas pacu akan dibangun sepanjang 2.400 meter.

"Mereka sudah kasih proposal, nilai investasinya kira-kira Rp5 triliun," katanya.

Ia menambahkan rencana pembangunan bandara di Kediri telah mendapat dukungan dari pemerintah daerah hingga TNI Angkatan Udara.

"Karena bandara ini akan menaungi penduduk besar, sebanyak 15 juta jiwa, terdiri lebih dari 10 kabupaten/kota," ujarnya.

Saat ini, Budi mengatakan, perencanaan pembangunan bandara baru masuk tahap penetapan lokasi serta penetapan desain

Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Arie Yuriwin mengatakan kementeriannya sedang menyiapkan penetapan lokasi untuk pengadaan tanah.

"Kan harus ada kesesuaian tata ruang, baru keluar penetapan lokasi. Baru kita pengadaan tanah," katanya.

Ia menjelaskan total lahan yang akan digunakan untuk pembangunan bandara seluas 457 hektare, sebagian telah dimiliki Gudang Garam.

"Kendalanya soal di tata ruang saja," kata Arie.

Baca juga: Gudang Garam akan bangun bandara di Kediri

 

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018