Bandung (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, siap membangun 550 sumur bor air tanah secara nasional tahun anggaran 2018 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih yang diprioritaskan di daerah krisis mendapatkan air.

"Ada 550 (sumur bor) secara nasional," kata Ignasius saat peresmian sumur bor air tanah di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.

Ia menuturkan, jatah pembangunan sumur bor air tanah secara nasional itu, sebesar 10 persen atau sebanyak 63 titik sumur bor dibangun di Provinsi Jawa Barat, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 24 titik.

Ia menyampaikan, program pembangunan sumur bor tahun sebelumnya sebanyak 237 titik, kemudian tahun 2018 ditambah menjadi 550 titik sesuai tingkat kebutuhan air bersih di berbagai provinsi.

"Tahun lalu dari 200 sumur bor yang dibangun 24 di Jawa Barat, 10 persen tahun ini programnya 63 sumur bor di Jawa Barat," katanya.

Ia menyampaikan, pembangunan sumur bor tidak harus di wilayah krisis air, tetapi dapat di mana saja selama memberikan manfaat buat kehidupan masyarakat.

Ia mengajak masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat keberadaan sumur bor agar dapat terus memberikan manfaat buat masyarakat.

"Kami banyak membangun (sumur bor) di daerah di seluruh nusantara yang memang kekurangan air bersih," katanya.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Suhendar menambahkan, sumur bor yang dibangun memiliki kedalaman rata-rata 125 meter yang dipompa oleh selang 3 PK (paar de kraft/daya kuda), dengan penggerak listrik genset 15 KPH, reservoir 5.000 liter, debit air dua sampai tiga liter per detik dengan kapasitas 1.800 liter.

"Kapasitas produksi air jernih sekitar 3.551 meter kubik per hari, berpotensi mampu melayani atau memenuhi untuk kebutuhan sekitar 43.200 penduduk," kata Rudy.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018