Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Komisi Pemilihan Umum bertindak serius membersihkan data pemilih ganda dalam daftar pemilih sementara (DPS) untuk pilkada serentak 2018.

"Sampai saat ini masih ada ribuan data pemilih ganda di sejumlah daerah," kata Bambang Soesatyo, melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Bambang, untuk membersihkan data pemilih ganda tersebut, dirinya mendorong Komisi Pemiihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pilkada serentak segera melakukan coklit atau pencocokan dan penilitian data kembali di seluruh daerah yang akan mengikuti Pilkada 2018.

Sebelumnya, data pemilih ganda dalam DPS ditemukan di sejumlah daerah, antara lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 5.373 nama, di Provinsi Bali Bali (2.796 nama), dan Jawa Timur (300 nama).

Politikus Partai Golkar ini menegaskan, KPU harus segera memperbaiki DPS yang memuat nama pemilih ganda, agar data pemilih pada pilkada serentak 2018 benar-benar valid.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini juga meminta KPU membersihkan DPS untuk pilkada serentak 2018 dari nama pemilih yang sudah meninggal dunia, tidak berdomisili sesuai TPS terdaftar, serta masih berusia di bawah umur, maupun yang berstatus TNI/Polri.

Bambang juga meminta seluruh pemerintah daerah hingga tingkat rukun tetangga (RT) untuk bersama-sama masyarakat bertindak proaktif dalam melakukan pengecekan DPS, sekaligus melaporkan jika menemukan adanya permasalahan.

"Pengecekan dan pembersihan data DPS ini sangat penting guna menghindari kecurangan dalam pilkada, sekaligus mewujudkan pesta demokrasi yang jujur dan adil," katanya.

Baca juga: Panwaslu Pekanbaru temukan 24.431 DPS ganda

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018