Bekasi (ANTARA News) - Kementerian Agama Republik Indonesia tengah mendorong program pembelajaran berbasis digital di kalangan pelajar madrasah dalam rangka menghadapi era revolusi industri 4.0.

"Tahun ini kita masuk pada era revolusi industri yang ditandai dengan pesatnya perkembangan bisnis e-commerce nasional," kata Direktur Jendral Pendidikan Islam Kemenag RI Kamarudin Amin.

Hal itu disampaikannya usai membuka jalannya Ujian Sekolah Berstandar Nasional di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kelurahan Telukpucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin pagi.

Menurut dia, tantangan tersebut perlu dihadapai pihaknya dalam mempersiapkan tenaga kerja profesional berlatar belakang pendidikan madrasah yang peka pada perkembangan teknologi digital.

"Sistem pembelajaran digital sangat penting, kita tengah mendorong program Madrasah Goes To Digital. Sebab era revolusi industri saat ini memiliki kekhasan kebutuhan pekerja yang berkemampuan digital," katanya.?

Untuk itu, pihaknya tengah mendorong madrasah menyongsong era revolusi industri dengan sistem belajar digital.

"Saat ini sudah 93 persen secara nasional siswa madrasah yang sudah 'melek' teknologi informasi sebab kurikulum pendidikannya pun sudah disesuaikan," katanya.

Pihaknya pun tengah berupaya merealisasikan dukungan tersebut dengan menyempurnakan kurikulum pembelajaran yang sejalan dengan kebutuhan penyerapan tenaga kerja berkemampuan digital.

"Saat ini produksi ekonomi kita sudah tersambung internet. Lembaga pendidikan harus siapkan diri dalam menyesuaikan antara kebutuhan pasar dan industri," katanya.

Seluruh lembaga pendidikan madrasah dituntut memiliki literasi digital secara memadai.

"Literasi digital ini yang menjadi salah satu fokus dan perhatian kita ke depan," katanya.

Baca juga: Kemenperin luncurkan "roadmap" strategi implementasi industri 4.0

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018