Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak naik 16 poin menjadi Rp13.762 per dolar AS dari Rp13.778 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik seiring dengan penjagaan Bank Indonesia.

"Cadangan devisa Indonesia bulan Maret yang turun menunjukan Bank Indonesia berada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya," katanya.

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2018 sebanyak 126 miliar dolar AS, masih cukup tinggi meski lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2018 sebesar 128,06 miliar dolar AS.

Di sisi lain, dia menjelaskan, pergerakan dolar AS juga relatif mendatar terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya. Dolar AS diperkirakan masih bergerak di rentang terbatas karena masih tingginya ketidakpastian mengenai kemungkinan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

"Investor masih menunggu respons Tiongkok terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan menaikan tarif impor barang tiongkok," katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan dolar AS masih dibayangi sentimen mengenai aksi saling balas ancaman kenaikan tarif impor antara Amerika Serikat dan China.

"Saling membalas pengenaan tarif impor mengindikasikan situasi belum kondusif," katanya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018