Solo (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Yogyakarta mengatakan bahwa perjalanan kereta api belum normal setelah kecelakaan KA Sancaka dan truk di Kilometer 215+8, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, minggu lalu.

"Kami sudah upayakan untuk mengatasi rintangan jalan. Meski demikian, jadwal memang belum bisa beroperasi normal. Oleh karena itu, kami mohon maaf," kata Manager Humas PT KAI Daop VI Eko Budianto di Solo, Senin.

Ia mengakui adanya keterlambatan 4-5 jam karena kereta api harus memutar dari rute biasanya, yaitu untuk KA dari arah Solo tujuan ke timur terpaksa melewati rute Semarang atau utara terus ke Stasiun Pasar Turi Surabaya.

"Meski demikian kami tetap berupaya optimal dalam pelayanan. Kami juga sudah melayani rute perjalanan untuk ke wilayah timur yang pertama yaitu KA jurusan Cirebon-Banyuwangi," katanya.

Baca juga: Kecelakaan KA Sancaka, Polres Ngawi tetapkan sopir trailer tersangka

Sebelumnya, salah seorang penumpang kereta yang terdampak Eko Wibowo menuliskan keluhan dari PT KAI dan dikirimkan melalui sosial media.

Pada keluhannya tersebut, seharusnya ia menaiki KA Turangga tujuan Solo-Bandung dengan waktu keberangkatan pukul 20.32 WIB pada Minggu (8/4), tetapi hingga Senin (9/4) pukul 01.45 WIB kereta tidak kunjung datang.

"Pemberitahuan dari KAI juga baru disampaikan pada Minggu (8/4) pada pukul 20.07 WIB, saat itu saya sudah sampai di stasiun," katanya dalam surat aduan.

Ia menilai hal itu sangat merugikan karena tidak ada kompensasi apapun dari KAI.

"PT KAI juga tidak memberikan konfirmasi yang lebih baik untuk mengobati kekecewaan penumpang," katanya.

Baca juga: Perjalanan Kereta di Madiun alami keterlambatan

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018