Jakarta (ANTARA News) - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siloam Bangka, dr.Hendra Susanto, Sp.OG., menyatakan bahwa MEWS (Maternity Early Warning Score) merupakan sistem pemantauan pada pasien kasus obstetrik yang bertujuan untuk memastikan pasien dalam kehamilan atau periode postnatal dalam keadaan aman.

"Hamil dan proses persalinan adalah peristiwa fisiologis normal. Namun, observasi tanda vital merupakan bagian integral dan ada resiko fisiologis. Pengenalan MWES khususnya bagi para perawat, sangat membantu meningkatkan deteksi dini dan pengelolaan agar resiko pada periode postnatal atau kehamilan dapat ditangani optimal," kata Hendra Susanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
 
Hendra Susanto menambahkan, sistem MEWS diterapkan saat pasien dinilai tidak nyaman atau dalam keadaan hemodinamik tidak stabil.

"Selain itu, pasien yang datang ke UGD dan atau baru dipindahkan ke ruang rawat intensif, termasuk bagian dalam penerapan sistem MEWS," katanya.

Sementara itu, Manajemen Rumah Sakit (RS) Siloam Bangka meningkatkan pelayanan dengan melaksanakan pengenalan Maternity Early Warning Score (MEWS) bagi para perawatnya.

Pengenalan materi dan ujicoba MEWS pun diikuti puluhan perawat dari berbagai instansi kesehatan yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) wilayah Bangka.

Di kesempatan yang sama, Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia Wilayah Bangka Tengah Cecep , AMD Kep., memberi apresiasi manajemen Siloam Bangka yang terus meningkatkan layanannya.

Cecep berharap, pelatihan MEWS bagi para perawat turut meningkatkan kualitas para perawat di wilayah Bangka.

"Dalam layanan kesehatan, tentu perawat sebagai ujung tombak pertama. Perawat yang paling awal mengetahui kondisi pasien. Karenanya, saya mengingatkan agar pelatihan ini harus ditekuni agar akreditasi para perawat semakin meningkat, " kata Cecep.

MEWS sistem dari Siloam Hospitals mengadopsi pendekatan dari Royal College of Physicians dan Modified Early Obstetricians Warning Score. Dalam sistem ini,
terdapat tujuh parameter yang harus diukur, yaitu: tingkat kesadaran, respirasi/pernapasan, saturasi oksigen, suhu, denyut nadi, tekanan darah (sistolik), dan produksi urine.

Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018