New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Dikutip dari Xinhua, Presiden AS Donald Trump men-tweet pada Rabu (11/4) pagi, mengatakan bahwa Rusia harus bersiap-siap untuk serangan rudal terhadap Suriah.

Para analis mengatakan tweet tersebut meningkatkan selera pasar terhadap aset-aset safe-haven. Greenback turun lebih dari 0,4 persen terhadap yen Jepang, mata uang safe-haven tradisional.

Di sisi ekonomi, harga konsumen AS turun untuk pertama kalinya dalam 10 bulan pada Maret.

Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Semua Konsumen Perkotaan turun 0,1 persen pada Maret pada basis disesuaikan secara musiman setelah naik 0,2 persen pada Februari, demikian laporan Departemen Tenaga Kerja AS, Rabu (11/2)

Indeks untuk semua item dikurangi makanan dan energi meningkat 2,1 persen pada Maret secara tahunan, sejalan dengan ekspektasi pasar.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,02 persen menjadi 89,569 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2365 dolar AS dari 1,2358 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4176 dolar AS dari 1,4181 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7757 dolar AS dari 0,7766 dolar AS.

Dolar AS dibeli 106,91 yen Jepang, lebih rendah dari 107,19 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9580 franc Swiss dari 0,9567 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,2578 dolar Kanada dari 1,2592 dolar Kanada.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018