Washington (ANTARA News) - Pejabat-pejabat Federal Reserve AS mengisyaratkan bahwa bank sentral kemungkin harus mempercepat laju kenaikan suku bunga mendatang, di tengah pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih kuat, menurut risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru the Fed.

"Sejumlah peserta menunjukkan bahwa prospek yang lebih kuat untuk kegiatan ekonomi, bersama dengan meningkatnya keyakinan mereka bahwa inflasi akan kembali ke 2,00 persen dalam jangka menengah, menyiratkan bahwa jalur yang tepat untuk suku bunga federal fund selama beberapa tahun ke depan kemungkinan akan sedikit lebih curam dari yang diperkirakan sebelumnya," kata risalah pertemuan Fed 20-21 Maret yang dirilis pada Rabu (11/4).

Pada pertemuan itu, Fed menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund menjadi 1,5-1,75 persen, kenaikan suku bunga pertama pada 2018. Ini juga merupakan pertemuan pertama yang dipimpin oleh Ketua Fed Jerome Powell, yang mengambil alih kendali bank sentral pada Februari.

Perkiraan menengah para pejabat Fed untuk suku bunga acuan bulan lalu mengisyaratkan bahwa ada dua kenaikan suku bunga tahun ini. Pejabat-pejabat Fed juga mencatat tiga kenaikan suku bunga pada 2019 dan dua kenaikan suku bunga pada 2020, lebih banyak dari perkiraan sebelumnya pada Desember.

Sementara para pejabat Fed umumnya optimis tentang prospek pertumbuhan, mereka memperingatkan bahwa ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagang lainnya dapat menghadirkan "risiko penurunan" bagi perekonomian AS.

"Mayoritas peserta melihat prospek kuat tindakan perdagangan pembalasan oleh negara-negara lain, serta masalah lain dan ketidakpastian yang terkait dengan kebijakan-kebijakan perdagangan, sebagai risiko penurunan bagi perekonomian AS," kata risalah tersebut.

The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 1-2 Mei. Banyak analis pasar menduga bahwa bank sentral mungkin akhirnya harus mendorong empat kali kenaikan suku bunga tahun ini, dengan langkah selanjutnya pada Juni.


Baca juga: Dolar AS sedikit menguat setelah Fed naikkan suku bunga

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018