Kupang (ANTARA News) - Pemprov Nusa Tenggara Timur menawarkan peluang investasi potensi kelautan seperti hasil garam dan rumput laut, dalam pertemuan trilateral yaitu antara Indonesia, Timor Leste, dan Australia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto saat dihubungi dari Kupang, Kamis mengatakan pertemuan trilateral berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Kamis, salah satu yang ditawarkan investasi produksi garam dan rumput laut.

Pemprov NTT yang tergabung dalam delegasi Indonesia telah mengadakan pertemuan untuk menyatukan persepsi terkait hal-hal yang dibicarakan bersama dalam pertemuan tiga negara itu.

Di bidang kelautan dan perikanan, kata Ganef, produksi garam dan rumput laut dari NTT merupakan bagian yang ditawarkan untuk investasi kepada pihak delegasi Timor Leste dan Australia.

"Harapan kami semoga ada tindak lanjut dari pertemuan ini berupa masuknya investasi untuk potensi hasil kelautan ini," kata mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu.

Genef menjelaskan, NTT memiliki potensi produksi garam yang cukup besar mencapai 60.000 hektare lebih yang menyebar di berbagai daerah.

Ia juga mengatakan, pemerintah pusat dan daerah sedang mendorong garam industri dalam rangka swasembada garam nasional.

"Untuk itulah dibutuhkan investasi-investasi seperti saat ini yang sudah dikerjakan di Bipolo Kabupaten Kupang, dan di Kabupaten Nagekeo Pulau Flores," katanya.

Selain itu, potensi budidaya rumput laut di provinsi berbasiskan kepulauan itu mencapai sebesar 51.870 hektare,

Potensi yang ada tersebar di berbagai daerah antara lain Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao, Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Sumba Timur dan Kabupaten Manggarai Barat, dengan jenis rumput laut unggulan yang dibudidayakan yakni Euchema Cottoni dan Gracilaria.

Ia berharap, potensi kelautan dan perikanan yang dipersentasikan dalam pertemuan trilateral itu bisa menarik minat investasi dari Timor Leste dan Australia yang merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia di NTT.

Ganef menambahkan, selain itu ada sejumlah kerjasama yang juga dibicarakan untuk ditindaklanjuti dari pertemuan trilateral itu antara lain bidang pendidikan, kesehatan, perhubungan, dan pariwisata dan sebagainya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018