Hanoi (ANTARA News) - Cepat atau lambat sejarah bakal memihak tim Vietnam, manakala lawan yang akan dihadapi sekelas tim Jepang, seperti diungkapkan oleh striker Le Cong Vinh. "Kami bertekad memperoleh poin ketika melawan Jepang. Ini akan menjadi pertandingan yang bersejarah karena menentukan lolos tidaknya kami ke perempatfinal Piala Asia," kata pemain terbaik Vietnam itu, yang kini berusia 21 tahun. Vietnam menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala Asia. Tim asuhan pelatih Alfred Riedl itu mampu mengalahkan juara Piala Teluk, Uni Emirat Arab dengan 2-0, dan menahan imbang Qatar dengan 1-1. Rekan pemain depan lainnya, Than Binh yang mencetak gol ketika melawan Qatar, mengatakan kepada wartawan, "Kami masih memiliki kesempatan. Kami akan menerapkan metode bertahan dan menyerang ketika melawan Jepang pekan depan untuk memuluskan langkah menuju kuarter-final." Ketika melawan Uni Emirat Arab, Vinh mencetak gol kedua bagi Vietnam yang membuat 40.000 penonton sontak bersorak di stadion nasional My Dinh. "Pertandingan melawan Uni Emirat Arab sungguh menarik. Kemenangan itu akan tercatat dalam sejarah sepakbola Vietnam," katanya. Vinh yang merupakan satu dari 12 pemain U-23 tim Vietnam, menjadi ikon bagi sepakbola negaranya sejak Le Huyhn Duc gantung sepatu, dan Pham Van Quyen terkena larangan bermain karena terlibat skandal pengaturan skor pertandingan. Vinh yang mengidolakan mantan pemain Portugal Luis Figo itu kini telah mencetak sebanyak tiga gol selama babak penyisihan Piala Asia. Pelatih Alfred Riedl menyebut Vinh sebagai pemain yang memiliki kecepatan, teknik tinggi dan kecerdasan ketika berlaga, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007