Bojonegoro (ANTARA News) - Dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, FY Darmono Saputro mengatakan dalang harus mampu menyuguhkan penampilan mendalang yang menarik dan memukau agar penonton tidak meninggalkan perkeliran.

"Ketika tampil seorang dalang harus mampu membuat penonton tertarik dan terpukau," kata akademisi itu saat berbicara dalam "workshop" dalang Wayang Thengul di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat.

Oleh karena itu, menurut dia dalam "workshop" yang diikuti 10 dalang Wayang Thengul, dan belasan pengrawit, serta pesinden itu, seorang dalang harus bisa membangun ceritera secara dramatis dan sensasional.

Selain itu seorang dalang juga harus tetap mengedepankan etika dan estetika dalam mendalang agar nilai-nilai keindahan tetap terjaga.

Tidak hanya itu, lanjut dia, seorang dalang juga jangan tergesa-gesa dalam menyuguhkan penampilan, serta mampu menguasai teknologi informasi (TI), termasuk media sosial dan bisa mengikuti perkembangan istilah-istilah baru yang bermunculan.

Sebab, kata dia, dalam kebudayaan ada tiga hal yang harus dipegang yaitu pemikiran, etika dan estetika. Dengan demikian seorang dalang harus mampu menguatkan keindahan dalam semua aspek, antara lain, wayang, tata lampu, gending, juga yang lainnya.

"Yang terpenting dalam mendalang harus mampu menarik masyarakat bersedia menanggap agar kesenian Wayang Thengul tetap lestari," kata dia menegaskan.

Selain itu tampil sebagai nara sumber Budayawan Disbudpar Bojonegoro Suyanto yang membawakan materi Wayang Thengul dari masa ke masa, cerita baku, selain juga iringan baku dan Wayang Thengul sebagai ikon.

Sesuai rencana 10 dalang Wayang Thengul yang menjadi peserta "workshop" akan tampil bersama di objek wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, pada 14-15 April.

"Pementasan bersama 10 dalang Wayang Thengul tujuannya untuk semakin memasyarakatkan kesenian tradisional Wayang Thengul nyang hampir punah," kata Kepala Bidang Budaya Disbudpar Bojonegoro Taufiq Amrullah.

Penampil pertama dalam pergelaran di objek wisata Kayangan Api yaitu dalang Wayang Thengul Ki Mardji Marto Deglek yang akan membawakan ceritera Sungging Nabi Koko.

Dilanjutkan Ki Prawito yang akan membawakan ceritera Joko Ampiran Angon Kebo, dan Ki Ponidi Guno Carito dengan ceritera Raden Said Brandal Lokojoyo.

Lainnya Ki Mudo Suntoro dengan ceritera Aji Gineng Angling Dharmo, Ki Sutopo dengan ceritera Madrim Sayemboro, Ki Wantiyo dengan ceritera Sabdo Palon Gugat, Ki Trio Wahyu Aji dengan ceritera Dipati Bandar Subali Bedah Negara Majapahit.

Ki Suwarno dengan ceritera Angling Dharmo Meguru dan dalang Ki Santoso dengan ceritera Minak Dono Padangan dan Ki Lasmijan dengan ceritera Mustiko Tuban. Masing-masing dalang akan tampil dalam perkeliramn padat hanya 1 jam.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018