Jakarta (ANTARA News) - Sekira 50 wartawan media cetak dan elektronik yang sehari-hari meliput di Istana Kepresidenan mengalami kesulitan ketika hendak masuk ke stadium utama Gelora Bung Karno Jakarta untuk menyaksikan laga sepak bola Piala Asia bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu sore. Presiden dijadwalkan menyaksikan langsung pertandingan antara tim Indonesia dan Arab Saudi dengan mengikutsertakan wartawan istana yang sebelumnya berangkat bersama dari Istana Negara. Namun setibanya di pintu 12 Gelora Bung Karno, penyelenggara pertandingan tidak mengijinkan para wartawan membawa masuk perlengkapan liputan seperti kamera foto dan kamera rekaman ke tribun. Para jurnalis sempat berdebat dengan panitia penyelenggara dan selama hampir satu jam berusaha berdialog langsung dengan petugas bagian media Asian Football Confederation (AFC) Ali Alhamdani. Menteri Pemuda dan Olah Raga Adhiyaksa Dault yang pada kesempatan itu berada di lokasi juga sempat memperjuangkan agar para wartawan bisa membawa masuk peralatan kerjanya ke tribun. "Ini kan pertandingan besar, seluruh rakyat ingin menyaksikan ini, bukan karena hak siar atau tidak. Nanti akan saya usahakan untuk menanyakan langsung ke panitia," kata Adhiyaksa disambut riuh rendah suara dukungan dari wartawan. Setelah 15 menit Adhiyaksa memeroleh informasi bahwa sesuai ketentuan yang telah ditetapkan AFC, wartawan istana tidak boleh membawa kamera rekam ke tribun. Namun pihak penyelenggara kemudian mengijinkan satu kamera rekam dibawa masuk ke tribun. Ali Alhamdani mengatakan hal dilakukan karena jika semua kamera rekam di luar media pemegang hak siar pertandingan dimasukkan AFC akan diprotes oleh stasiun televisi dan media massa lain di Asia. Mendengar penjelasan itu, para wartawan yang sangat antusias ingin menyaksikan pertandingan akhirnya mengikuti ketentuan yang berlaku dan mengantri masuk ke tribun. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007