Semarang (ANTARA News) - Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Banjarnegara, Jateng, Ahmad Lani mengatakan, tidak ada gempa susulan di Kabupaten Cilacap, Jateng. Hal itu dikatakan Ahmad Lani ketika dihubungi dari Semarang, Sabtu malam, menyusul terjadinya gempa tektonik di daerah tersebut pada hari Jumat malam (13/7) pukul 23.07 WIB. Di samping itu, kata dia, gempa tersebut tidak menimbulkan gelombang tsunami karena kriteria terjadinya gelombang tsunami adalah suatu daerah diguncang gempa dengan kekuatan enam skala richter lebih. Gempa yang terjadi di Cilacap Jumat malam, menurut dia, kekuatannya 4,4 skala richter dengan posisi 10,5 derajat Lintang Selatan dan 108,01 Bujur Timur. Pusat gempa, lanjut dia, berada pada kedalaman 33 kilometer dengan posisi 349 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Cilacap atau 406,5 kilometer dari Kabupaten Banjarnegara. Ketika ditanya bahwa gempa yang terjadi di Cilacap ini sudah ketiga kalinya dalam empat hari terakhir ini, dia mengatakan, gempa tersebut terjadi karena adanya pergeseran lempeng bumi. Ia menjelaskan, Indonesia berada pada tiga pertemuan lempeng bumi, yaitu Aroasia (sebelah timur), Australia, dan Pasifik. "Setiap tahunnya terjadi pergeseran lempeng bumi sepanjang 7-11 milimeter," katanya. Gempa yang terjadi di Cilacap hari Jumat itu, menurut dia, adalah ketiga kalinya karena sebelumnya sudah terjadi dua kali gempa, yaitu pada Senin malam (9/7).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007