Jakarta (ANTARA News) - Penerapan paket kebijakan penanganan kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Jalan Tol Jagorawi (ruas Cibubur-Jakarta) dengan skema ganjil-genap diharapkan mampu menggeser pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum.

"Memang pengguna kendaraan pribadi masih memiliki alternatif melalui akses pintu tol lain atau berangkat lebih pagi, namun kami harapkan semakin banyak yang beralih ke angkutan umum," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Penerapan skema ganjil genap untuk kendaraan pribadi di Pintu Tol Kunciran 2 dan Tangerang 2 arah Jakarta (ruas tol Tangerang-Jakarta) serta Pintu Tol Cibubur 2 arah Jakarta (Tol Jagorawi ruas Cibubur- Jakarta) berlaku setiap Senin-Jumat pukul 06.00 sampai dengan 09.00 WIB (kecuali hari libur).

Sebagai bagian dari implementasi kebijakan ini Pemerintah dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan berbagai operator telah menambah kekuatan armada bus premium baik di Tangerang maupun Cibubur guna mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum.

Bambang menjelaskan untuk saat ini di Tangerang telah tersedia 43 armada bus premium JRConnexion sementara di Cibubur telah siap 60 armada bus premium JRConnexion.

Di Tangerang bus tersebut tersedia di beberapa lokasi yaitu BSD Griya Loka, ITC BSD, Alam Sutera, Tangerang City dan Summarecon Mall Serpong dengan tujuan ITC Mangga Dua, Blok M, Pasar Baru, Sudirman, Kelapa Gading, Atrium Senen dan ITC Kuningan.

Sementara itu bus premium JRConnexion di Cibubur tersedia berbagai komplek perumahan yaitu Metland Transyogi, Legenda Wisata, Citra Grand, Cibubur Country, Cibubur Residence dengan tujuan Sudirman, Kuningan, Simatupang, Kelapa Gading dan Thamrin.

"Bus premium dilengkapi fasilitas yang cukup nyaman, tidak ada penumpang berdiri, selain AC dan reclining seat juga tersedia fasilitas untuk charger HP dan Wifi," kata Bambang.

Selain itu, menurut dia, pemberlakuan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) diharapkan juga akan menambah kelancaran dan mempercepat waktu tempuh bus.

"Di ruas tol Tangerang-Jakarta akan diberlakukan LKAU mulai dari Tangerang hingga Kebon Jeruk sementara untuk Jagorawi mulai dari Bogor hingga Pasar Rebo," ujarnya.

Khusus di Jalan Tol Tangerang-Jakarta juga akan diberlakukan pembatasan angkutan barang golong III, IV dan V untuk ruas Cikupa-Tomang (dua arah) setiap Senin-Jumat pukul 06.00 sampai dengan 09.00 WIB, sedangkan di Jalan Tol Jagorawi tidak diberlakukan pembatasan angkutan barang karena volume angkutan barang tidak sepadat jalan Tol Jakarta-Tangerang.

Menyangkut tarif Bus Premium mengingat sifat pelayanannya non ekonomi, Pemerintah tidak menetapkan secara khusus.

Penentuan tarif dilakukan oleh operator sesuai mekanisme pasar namun tentu dengan memperhitungkan kemampuan membayar (ability to pay) para penggunanya.

Berdasarkan survei yang pernah dilakukan BPTJ pada 2017, para pengguna kendaraan pribadi di perumahan sekitar Cibubur bersedia pindah menggunakan angkutan umum jika tersedia angkutan umum bus dengan fasilitas dan pelayanan seperti bus premium.

Hasil survei juga menyebutkan kesediaan mereka membayar tarif bus premium berada pada kisaran Rp20.000 hingga Rp25.000.

"Potensi penumpang sebenarnya cukup besar dan pemerintah telah membuka ruang, jadi operator bus tentunya harus merespon dengan strategi pemasaran dan pelayanan yang baik sehingga mampu menggaet penumpang," kata Bambang.

Sejauh ini menurut dia, para operator juga telah memulai melakukan berbagai strategi promosi.

"Ada operator yang mengenakan tarif promo bahkan gratis untuk periode tertentu, saya apresiasi langkah mereka," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018