... Ditjen IKM juga akan fokus pada pengembangan kemasan produk di setiap daerah."
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengungkapkan, salah satu fokus program Direktorat Jenderal IKM pada 2019 adalah memperkuat pemasaran produk sektor industri, terutama produknya melalui program e-Smart.

“Kami akan menjalankan program Brandustri yang merupakan program penguatan branding produk industri dalam negeri, terutama di tengah pertarungan pasar bebas di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” katanya di Jakarta, Selasa.

Program tersebut, menurut dia, bertujuan untuk menciptakan brand IKM Indonesia agar tak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga dikenal di kancah internasional.

“Dalam rencana program lainnya, Ditjen IKM juga akan fokus pada pengembangan kemasan produk di setiap daerah,” ujar Gati.

Guna mendukung program kemasan IKM, Ditjen IKM akan mengintegrasikan klinik kemasan pusat dengan klinik kemasan di daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta meningkatkan inovasi kemasan dan bahan kemasan di setiap daerah dan memperkenalkan teknologi di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kemasan.

Gati menjelaskan, kegiatan bertajuk “Kemasan IKM to Global” itu berupa peningkatan kualitas kemasan termasuk desain kemasan melalui program pelatihan, workshop dan pendampingan.

“Kegiatan selanjutnya yakni kerja sama internasional, baik melalui Asian Packaging Asociation maupun langsung ke negara maju, melalui workshop dan pendampingan oleh desainer ahli dari luar negeri, seperti Jepang dan Taiwan,” jelasnya.

Ditjen IKM juga akan menyusun buku desain IKM 2019 untuk referensi IKM dalam membuat desain produk, serta mengadakan pameran dan pemberian penghargaan untuk kemasan produk IKM dan juga mengadakan program pengenalan teknologi pengolahan makanan (food processing) dan kemasan (packaging) yang sehat seperti di UPT makanan dan minuman Sidoarjo.

Pada tahun 2019, Ditjen IKM akan memfokuskan dekonsentrasi IKM pada program Wirausaha Baru (WUB) dalam bimbingan teknis dan pendampingan mendapat legalitas usaha, program One Village One Product (OVOP) dan pemberian sertifikasi halal.

“Kegiatan Pendampingan dan Fasilitasi Perizinan dilakukan kepada Wirausaha IKM yang sudah dibina oleh Dekonsentrasi hingga tahun 2018, nantinya tim penyuluh lapangan IKM didorong untuk membantu IKM mendapat legalitas usaha,”demikian Gati Wibawaningsih.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018