Bandung (ANTARA News) - Seratusan mahasiswa dari BEM se-Bandung Raya dan elemen buruh melakukan aksi unjuk rasa di sela-sela kunjungan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ke pabrik farmasi, Capri Pharmindo Laboratories, di Cimareme, Kabupaten Bandung Barat, Senin. Para pengunjukrasa menuntut agar pemerintah lebih serius meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperhatikan nasib buruh, merealisasikan 20 persen APBN untuk sektor pendidikan dan pembenahan sistem pendidikan di Indonesia. Massa melakukan "long march" dari Alun-Alun Kota Cimahi hingga perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi, tepatnya di kawasan Padasuka, Cimareme, atau sekitar 1,5 kilometer dari pabrik farmasi yang dikunjungi presiden. Para pengunjuk rasa mengusung bendera KAMMI, BEM Unpad, BEM STT Telkom, BEM UPI, BEM Unjani, FMN, FMDI, Garda Ganesha, FK-SPPTDI, AJI Bandung, SBSI 1992, GRI dan Ciges Cimahi. Sebagian membawa spanduk dan poster yang bertuliskan tuntutan mereka. Namun upaya para pengunjuk rasa untuk mencapai lokasi pabrik tertahan di sekitar Padasuka Bandung karena dihadang petugas kepolisian yang berjaga-jaga di sekitar "ring tiga" itu. Massa ngotot untuk bisa masuk ke sekitar lokasi pabrik yang dikunjungi oleh Presiden Yudhoyono untuk menyapaikan tuntutannya. Sempat terjadi aksi dorong dengan aparat kepolisian yang telah siaga sejak Senin pagi. Aksi massa tersebut, sempat memacetkan arus lalu lintas Cimahi - Padalarang dengan antrian relatif panjang di jalur itu, namun tidak mengganggu acara yang dihadiri presiden. Kunjungan Presiden RI Yudhoyono ke Bandung dalam rangka peresmian pabrik baru dari Capri Laboratories sekaligus peringatan ulang tahun Santosa Bandung Hospital. Keduanya merupakan Grup Sanbe Farma.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007